Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Lanka Bangun Perkebunan Ganja Resmi untuk Pasar Lokal dan Ekspor

Kompas.com - 13/09/2017, 17:49 WIB

KOLOMBO, KOMPAS.com - Sri Lanka akan meluncurkan perkebunan ganja resmi pertamanya, demi memasok kebutuhan pasar obat tradisional dan ekspor ke Amerika Serikat.

Menteri Kesehatan Rajitha Senaratne, Rabu (13/9/2017), mengatakan, lahan ganja seluas 100 hektar akan beroperasi di bawah pengawasan militer.

Seperti dilansir kantor berita AFP, lahan seluas itu dapat menghasilkan 25 ton ganja per tahun.

Dengan prediksi produktivitas tersebut makan pasokan secara reguler untuk ganja berkualitas tinggi akan terpenuhi.

"Banyak dokter ayurveda mengeluh bahwa mereka tidak mendapatkan ganja berkualitas baik untuk praktik mereka," kata Senaratne.

Baca: Polisi Temukan Kebun Ganja Hidroponik Senilai Rp 5,2 Miliar

"Ganja yang baik merupakan unsur penting dalam persiapan pengobatan tradisional."

Ayurveda adalah ilmu kesehatan yang berasal dari negara India.

Ayurveda dalam referensi kunonya berasal dari bahasa sansakerta yang terdiri dari dua kata, yaitu "ayu" yang berarti kehidupan, dan "veda" yang berarti pengetahuan.

Dia mengatakan, pasar jamu tradisional yang menggunakan ganja, saat ini tergantung pada pasokan dari pengadilan yang menyita obat-obatan terlarang, atau yang diselundupkan.

"Pada saat para dokter itu mendapatkan ganja tersebut, umur ganja itu sudah 4-5 tahun dan khasiatnya sudah jauh menurun," ungkap Senaratne.

Dia mengatakan, pemerintah memperkirakan akan mengekspor kelebihan produksi lahan ganja yang akan dibangun di Ingiriya, 60 kilometer tenggara Kolombo.

"Saya diberitahu ada permintaan tinggi di AS dan beberapa negara lainnya."

"Ganja digunakan oleh industri farmasi dalam pembuatan obat penghilang rasa sakit," umgkap dia. 

Meski berencana untuk membangun lahan ganja untuk kebutuhan medis, menghisap atau pun memiliki ganja adalah perbuatan melawan hukum di Sri Lanka. 

Baca: Otoritas di Las Vegas Berniat Batasi Iklan Ganja di Bandara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com