"Sebagai hasil dari penuntutan itu, rumah bordil legal mengalami kenaikan bisnis sebesar 70 persen," sebutnya.
Charley kini khawatir karir barunya tidak akan bertahan lama. "Saya khawatir tentang hal itu setiap hari," ungkapnya.
Baca: Hadapi Pemilu, Partai Seks Australia Berkoalisi dengan Partai Ganja
"Saya suka bekerja dalam keamanan industri rumah bordil. Saya suka bahwa kami dites kesehatan setiap tiga bulan dan satu-satunya layanan kami adalah layanan yang aman.”
"Para perempuan yang bekerja dengan saya berasal dari semua bidang kehidupan, ibu muda, ibu tunggal yang menafkahi anak-anak, dan istri. Suami mereka tahu apa yang mereka lakukan.”
"Banyak orang telah melakukan banyak pekerjaan untuk menjadikan industri seks sebagai karir yang sah. Sungguh memalukan bagi industri ini jika mati karena banyak hal ilegal terjadi."
Charley mengatakan, kini ia berusia 51 tahun dan persepsi tentang industri ini telah berubah.
"Saya pernah memiliki persepsi yang sama seperti yang dipikirkan orang tentang industri seks – orang mengira ini adalah industri yang misterius, sedikit busuk," ujarnya.
"Begitu saya bertemu dengan klien – saya melihat klien lansia, saya melihat klien disabilitas, saya melihat klien berusia 18 sampai 89 tahun dan mereka semua hadir karena alasan yang berbeda.”
"Ini tentang orang-orang yang memiliki hak untuk bisa merasakan keintiman itu. Terkadang itu bahkan bukan seks, saya pernah dapat klien yang hanya mengajak minum secangkir kopi."
Baca: "My Red Light", Proyek Pelacuran Mandiri bagi Para Pekerja Seks di Amsterdam
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.