Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duterte: Kritik Saja Aung San Suu Kyi, Jangan Kritik Saya.

Kompas.com - 12/09/2017, 13:05 WIB
Ericssen

Penulis

MANILA, KOMPAS.com -  Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, kembali melontarkan ucapan kontroversialnya, dan kali ini ia mengecam State Counsellor (Perdana Menteri) Myanmar, Aung San Suu Kyi.

“Suu Kyi adalah pemenang Nobel Perdamaian. Lihat apa yang terjadi dengan etnis Rohingya. Mereka tanpa negara dan diperlakukan dengan brutal,” ucap Duterte pada konferensi bisnis akhir pekan lalu seperti dilaporkan The Straits Times, Selasa (12/9/2017).

Politisi berusia 72 itu dan terkenal berlidah "tajam", mengatakan, aktivis hak asasi manusia (HAM) seharusnya bersuara lebih keras melawan penganiayaan terhadap etnis minoritas Rohingnya ketimbang perang brutal narkoba yang dilancarkannya.

Baca: Duterte Baru Berkuasa Sepekan, Setiap Hari Polisi Filipina Tembak

Duterte kembali membela perang brutalnya walau kecaman mulai bermunculan terhadap program ambisiusnya dalam memberantas narkoba itu.

Perang terhadap narkoba yang dipimpin langsung oleh Duterte telah memecah-belah masyarakat dan menyakiti banyak pihak, terutama keluarga korban pembunuhan di luar hukum.

Aktivis HAM manusia mengecam Duterte yang dinilai terlalu brutal, sewenang-wenang, dan melanggar hak-hak dasar individu yang ditangkap maupun tewas ditembak.

Baca: Dikritik soal Hukuman Mati, Duterte Sebut Aktivis HAM Orang Bodoh

Sementara, pendukung Duterte menilai perang brutal ini memang tidak dapat dihindari lagi mengingat kronisnya penggunaan narkoba di Filipina.

Polisi telah membunuh setidaknya 3.800 orang hanya dalam setahun.Sebaliknya aktivis HAM menyebutkan, 13.000 orang tewas, terutama dari daerah kumuh yang miskin.

Duterte masih menikmati popularitas sangat tinggi 15 bulan setelah dilantik sebagai Presiden.

Popularitas Duterte menyentuh 64 persen di survei terakhir yang digelar pada Agustus 2017.

Baca: PBB Didesak Kecam Presiden Duterte

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com