Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Kompas.com - 12/09/2017, 09:57 WIB

Disebutkan, dari rekaman video itu terlihat “bukti” adanya penggunaan bahan peledak selama serangan itu, tidak semata-mata serangan dengan menabrakkan pesawat.

Sehari setelah serangan tersebut, Donald Trump yang kini menjadi Presiden AS, memberikan sebuah wawancara TV yang menyebutkan bahwa menara WTC roboh karena bom.

Teori konspirasi telah lama mempertanyakan apakah dampak tabrakan pesawat tersebut dapat menyebabkan gedung kokoh menara kembar WTC di New York runtuh? Reuters via Daily Mirror Teori konspirasi telah lama mempertanyakan apakah dampak tabrakan pesawat tersebut dapat menyebabkan gedung kokoh menara kembar WTC di New York runtuh?
Dia mengatakan, menara roboh "bukan karena masalah arsitektur. Bagaimana mungkin pesawat terbang, sekalipun itu (Boeing) 767 atau 747 atau apapun itu, bisa menembus baja (gedung) itu?

"Saya berpikir, mereka (teroris) tidak hanya dengan (menggunakan) pesawat terbang, tapi juga memiliki bom-bom yang meledak bersamaan”.

Para ahli telah meragukan kalau ledakan di WTC itu disebabkan bom. Investigasi oleh Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) menyimpulkan, dampak tabrakan pesawat menyebabkan bangunan runtuh.

Insinyur bangunan yang bekerja pada penyelidikan FEMA yakin, embusan asap yang disebabkan oleh proses yang dikenal sebagai pancake telah membuat gedung runtuh, bukan karena bom.

Kekejaman serangan yang dilakukan oleh teroris Al Qaeda pada 16 tahun silam adalah aksi terorisme terburuk dalam sejarah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com