Tuduhan ini dibantah mentah-mentah oleh Paolo yang menyebutnya tidak masuk akal.
Presiden Duterte sendiri telah berjanji akan mengundurkan diri jika ada anggota keluarganya yang terlibat jaringan narkoba.
Perang terhadap narkoba yang dipimpin langsung oleh Duterte telah membelah banyak pihak.
Baca: Belum Bunuh Semua Pengedar, Duterte Perpanjang Perang Melawan Narkoba
Aktivis hak asasi manusia mengecam Duterte yang dinilai terlalu brutal, sewenang-wenang, dan melanggar hak-hak dasar individu yang ditangkap maupun tewas ditembak.
Sementara, pendukung Duterte menilai perang brutal ini memang tidak dapat dihindari lagi mengingat kronisnya penggunaan narkoba di Filipina.
Duterte masih menikmati popularitas sangat tinggi 15 bulan setelah dilantik sebagai Presiden. Popularitas Duterte menyentuh 64 persen di survei terakhir yang digelar pada Agustus lalu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.