MANILA, KOMPAS.com - Di tengah perang brutal terhadap peredaran narkoba yang dilancarkan Presiden Rodrigo Duterte, rakyat Filipina dikejutkan oleh rumor bahwa Paolo Duterte, putra sang presiden, terlibat jaringan narkoba.
Pada Jumat (8/9/2017), BBC melaporkan, Paolo ketika memberi testimoni di depan Senat Filipina membantah keterlibatannya.
Putra tertua Duterte itu menegaskan, tidaklah benar kabar burung yang beredar bahwa dia ikut memfasilitasi peredaran narkoba dari China menuju Filipina.
Adapun Paolo yang juga merupakan Wakil Wali Kota Davao, kampung halaman keluarga Duterte, dituduh bersama dengan adik iparnya, Manases Carpio, menjadi aktor intelektual yang membantu masuknya narkoba jenis metamfetamin bernilai 125 juta dollar AS.
Manases adalah suami dari Sara Duterte, putri Duterte yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Davao. Manases juga membantah dia terlibat.
Baca: Duterte Ancam Penggal Para Penentang Perang Melawan Narkoba
Sara menggantikan ayahnya pada tahun 2016 setelah sang ayah terpilih menjadi presiden.
Tuduhan mengejutkan itu diberitakan dilontarkan oleh staf di kantor bea cukai yang mengatakan mendengar keterlibatan nama Paolo dan Manases.
Staf yang bersangkutan telah menarik ucapannya.
Senator dari partai oposisi memberitahu panel senat bahwa Paolo memiliki tato di belakang punggungnya yang merupakan indikasi dia adalah anggota jarinagn narkoba.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.