Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sukses KitKat di Jepang, dari Rasa Sake hingga Rasa Obat Batuk

Kompas.com - 06/09/2017, 11:57 WIB
Glori K. Wadrianto

Penulis

INASHIKI, KOMPAS.com - KitKat rasa obat batuk, ada yang berminat?

Tentu, varian rasa itu bukan selera semua orang. Produk itu pun hanya salah satu dari 300 "rasa aneh" dan juga nikmat, yang dipasarkan di Jepang.

Negeri matahari terbit adalah salah satu negara dangan tingkat pemasaran KitKat terbesar di dunia.

Dengan gaya Jepang yang sejati, pekerja manusia adalah pemandangan langka di salah satu pabrik KitKat di Kasumigaura, sekitar 100 kilometer sebelah timur Tokyo.

Sebagai gantinya, puluhan robot memproduksi empat juta bar cokelat sehari, dengan kecepatan tinggi.

Mulai dari mencampur pasta cokelat, hingga membungkusnya menjadi makanan yang siap dijual, nyaris semua dilakukan dengan bantuan robot.

Baca: Menteri Pariwisata Thailand Minta Nestlé Bikin Kit Kat Rasa Durian

KitKat dikenal di Inggris sejak tahun 1935, dan baru tiba di Jepang pada tahun 1973.

Namun pasar Jepang memiliki nilai jual unik yang penting, dengan berbagai macam rasa yang berbeda.

Kisah sukses KitKat dimulai dengan KitKat beraroma stroberi pada tahun 2000. Setelah itu, ragamnya berkembang dengan amat cepat.

Mulai dari rasa yang ditujukan untuk selera lidah warga lokal, seperti sake, teh hijau, dan wasabi - hingga kombinasi yang lebih eksotis seperti melon dan mascarpone (keju yang dibuat menggunakan krim).

Baca: Lupakan Green Tea, Ada 300 Varian Rasa KitKat di Jepang

Akses ke pabrik KitKat sangat dibatasi. Pengambilan foto pun dijaga seminimal mungkin, demi menyimpan rahasia resepnya.

Kebijakan ini yang mungkin pula menjadi resep sukses pemasaran Kitkat.

Tanpa, menerbitkan angka omzet yang tepat untuk Jepang, produsen KitKat, Nestle mengatakan, penjualan di Jepang, telah tumbuh 50 persen sejak 2010.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com