Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ubah Sikap, Merkel Akhiri Proses Masuknya Turki di Uni Eropa

Kompas.com - 04/09/2017, 15:01 WIB
Ericssen

Penulis

BERLIN, KOMPAS,com - Kanselir Jerman Angela Merkel mengejutkan rakyat Jerman setelah menyatakan akan mengahiri pembicaraan keanggotaan Turki di Uni Eropa (EU).

“Saya tidak melihat Turki akan bergabung dan saya percaya itu tidak akan pernah terjadi,” ucap Merkel dalam acara debat pemilihan umum Jerman, Minggu (4/9/2017).

Pernyataan Merkel mengakhiri posisinya yang selama ini masih cenderung suportif mendukung Turki untuk bergabung dengan EU.

Posisi politik Merkel sudah lama dikritik terutama dari partainya sendiri, Persatuan Demokratik Kristen (CDU).

Baca: Kembali Bertarung di Pemilu Jerman, Bagaimana Peluang Angela Merkel?

CDU selama ini menjadi pengkritik pedas Turki, terutama rezim Recep Tayyip Erdogan.

AFP melaporkan, Merkel akan segera berbicara dengan sesama pemimpin EU lainnya untuk menyudahi pembicaraan dengan Turki.

Hubungan antara Jerman dan Turki memang sedang tak harmonis.

Pekan lalu aparat Turki menahan dua warga Jerman dengan “alasan politik”. Penahanan ini membuat jumlah tahanan Jerman di Turki telah mencapai 12 orang,

Kondisi itu pun membuat Berlin berang.

Kebanyakan dari mereka yang ditahan adalah jurnalis dan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) yang kritis terhadap pemerintahan Erdogan.

Krisis hubungan kedua negara dimulai sejak tahun lalu ketika Merkel mengkritik tindakan represif rezim Erdogan, setelah kudeta militer yang gagal menumbangkannya di Juli 2016.

Erdogan balik menuduh Jerman melindungi para aktor intelektual kudeta. Dia mendesak agar Berlin mengesktradisi “musuh negara” itu kembali ke Ankara.

Erdogan memperparah ketegangan hubungan setelah menyerukan agar rakyat Jerman tidak memilih Merkel di pemilu yang akan digelar 24 September.

Warga Turki di Jerman adalah diaspora terbesar Turki. Turki telah mencoba menjadi anggota EU selama 30 tahun silam.

Namun ambisi itu selalu terjegal oleh banyak hal, mulai dari kekhawatiran EU akan populasi Turki yang besar dengan mayoritas memeluk agama Islam, hingga masalah HAM dan pengungsi.

Baca: Kanselir Merkel Kembali Bela Kebijakan Satu Juta Imigran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com