WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Jumat (2/9/2017), mengungkapkan niatnya untuk menunjuk James Bridenstine memimpin badan antariksa AS, NASA.
Bridenstine adalah seorang mantan pilot Angkatan Laut AS, yang juga anggota kongres dari Partai Republik.
Pria 42 tahun yang mendukung Trump selama kampanye kepresidenan AS lalu, memang telah lama dianggap sebagai figur favorit untuk menjalankan tugas di NASA.
Namun, penunjukkan tersebut mengundang pertanyaan dari kalangan senat, tentang kualifikasi bagi pemimpin sebuah badan teknis yang kompleks macam NASA.
Baca: NASA Tawarkan Gaji Rp 2,5 Miliar untuk Staf Pelindung Bumi yang Baru
Senator Demokrat, Bill Nelson yang bertugas di komite yang mengawasi NASA, mengatakan, pemimpin NASA harus seorang profesional dalam urusan luar angkasa, dan bukan politisi.
Sementara, Marco Rubio, senator dari Partai Republik, mengatakan, dipilihnya Bridenstine bisa menghancurkan program luar angkasa AS.
"Saya tidak suka melihat seorang pejabat dipilih berdasarkan keberpihakan, argumen politik, suara masa lalu, atau pernyataan yang dibuat di masa lalu."
"Sebab, badan ini tidak dapat menerima hal semacam itu. Tak mungkin NASA harus menerima kontroversi," kata dia seperti dikutip laman Politico.
Bridenstine, yang terpilih menjadi anggota Kongres dari Oklahoma pada tahun 2012, adalah anggota Armed Services Committee dan the Committee on Science, Space and Technology.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.