Dengan demikian mereka harus keluar dari parlemen Jerman.
Dua partai lain, Die Linke dan AfD, adalah partai yang tidak diinginkan sebagai mitra koalisi oleh CDU dan SPD.
Namun, keduanya berpotensi menggerogoti perolehan suara kedua partai besar itu.
Jadi, konstelasi pemilu Jerman kali ini memang menarik, apalagi dengan menguatnya partai FDP yang kemungkinan besar akan kembali ke parlemen nasional.
Banyak pengamat menilai, debat antara Merkel dan Schulz tidak akan banyak mempengaruhi preferensi pemilih.
Perubahan preferensi mungkin hanya akan bergerak pada angka 2-3 persen saja.
Ini berarti, posisi Kanselir Merkel saat ini sebagai petahana memang hampir tidak tergoyahkan.
Dan, tentu saja, CDU dan SPD bisa kembali membentuk koalisi besar lagi, walaupun banyak pengamat mengatakan, dalam jangka panjang koalisi besar tidak sehat bagi perkembangan demokrasi.
Baca: Jerman Legalisasi Pernikahan Sejenis, tapi Kanselir Merkel Menentang
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan