Meskipun mengalami kekalahan, ISIS memiliki "sel-sel tidur" yang telah melakukan serangan yang menghancurkan.
Sebagian besar serangan itu menargetkan warga Syiah, yang oleh pemberontak Sunni dianggap sebagai orang-orang yang sesat.
Baca: ISIS Klaim Serangan yang Lukai Tentara Belgia di Brussels
Pemberontakan merupakan tantangan serius bagi pasukan keamanan, dan merupakan ancaman konstan bagi warga sipil Irak.
Irak adalah negara berpenduduk mayoritas Syiah, di mana perselisihan sektarian mudah dipicu.
Kendati terus terdesak, banyak analis keamanan menyebut, disintegrasi kekhalifahan ISIS, dan penyebaran anggotanya, telah meningkatkan risiko serangan ke luar negeri.
Bahkan, tanpa basis teritorialnya di Irak dan Suriah, ISIS telah menjadi "waralaba".
Misalnya saat kelompok yang mengaku setia kepada gerombolan teroris ISIS, melakukan serangan mematikan di Eropa, atas nama ISIS.
Baca: Militer Lebanon Temukan Sisa Jasad Para Prajurit yang Diculik ISIS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.