Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Terbangkan Pesawat Pengebom dan Jet Siluman ke Semenanjung Korea

Kompas.com - 31/08/2017, 22:27 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Pesawat pengebom besar dan jajaran jet tempur siluman milik angkatan bersenjata Amerika Serikat, ikut ambil bagian dalam latihan tempur gabungan dengan Korea Selatan, Kamis (31/8/2017). 

Latihan tersebut juga dimaksudkan sebagai ajang pamer kekuatan kepada Korea Utara, setelah peluncuran peluru kendali yang melintas wilayah udara Jepang, Selasa lalu.

"Pasukan udara Korea Selatan dan AS melakukan latiha udara, dan untuk mengantisipasi penembakan ulang rudal balistik Korea Utara, dan pengembangan senjata nuklir."

Demikian pernyataan tertulis militer Korea Selatan, yang dikutip kantor berita AFP. 

Baca: Korut Kembali Luncurkan Rudal, Bagaimana Reaksi Presiden Trump?

Dua pengebom "Lancer" B-1B dari Guam dan empat pesawat tempur siluman F-35B dari pangkalan marinir Iwakuni di Jepang ambil bagian dalam latihan tersebut.

Juga ada empat jet tempur Korea Selatan dalam latihan itu.

B-1B terbang melintasi semenanjung Korea dari Guam, sebuah wilayah AS di Samudera Pasifik yang disasar Kim Jong Un dalam ancaman peluncuran rudalnya.

Dengan ketegangan yang melonjak, Moskwa mendesak Washington untuk tidak menggunakan kekerasan terhadap Korea Utara.

Rusia, seperti juga China mengatakan, upaya penambahan sanksi akan menjadi kontraproduktif bagi penyelesaian krisis di semenanjung Korea.

Baca: Korut: Penembakan Rudal ke Jepang Hanyalah Pemanasan

Dalam percakapan per telepon Rabu malam, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov menyatakan kepada koleganya dari AS, Rex Tillerson tentang pentingnya untuk menahan diri dari tindakan militer.

Tindakan militer, dalam pandangan Moskwa hanya akan menimbulkan konsekuensi yang tak terduga.

Sementara, China pun memiliki pandangan serupa. Beijing memperingatkan Jepang, AS dan Inggris tentang perlunya langkah diplomasi untuk mencegah sebuah krisis.

Jurubicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan, sanksi pada dasarnya tidak dapat menyelesaikan masalah.

Baca: China Kecam Ide Penerapan Saksi Baru untuk Korut, Mengapa?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com