Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Kecam Ide Penerapan Sanksi Baru untuk Korut, Mengapa?

Kompas.com - 31/08/2017, 17:05 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China mengecam munculnya seruan untuk menerapkan sanksi baru terhadap Korea Utara, terkait peluncuran peluru kendali yang melintasi wilayah udara Jepang.

China mengingatkan Jepang, Amerika Serikat, dan Inggris bahwa diperlukan diplomasi untuk meredakan krisis yang kini terjadi di semenanjung Korea.

Jurubicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying, Kamis (31/8/2017) menegaskan, sanksi pada dasarnya tidak dapat menyelesaikan masalah.

Komentar tegas China ini muncul di tengah mencuatnya ide dari ketiga negara tersebut untuk menerapkan sanksi baru, berupa pembatasan impor minyak dan pekerja asing Korea Utara.

Baca: Korut: Penembakan Rudal ke Jepang Hanyalah Pemanasan

"Sangat disayangkan bahwa beberapa negara secara selektif mengabaikan persyaratan untuk dialog dalam resolusi -mereka hanya menekankan sanksi."

Demikian diungkapkan perempuan itu dalam sebuah konferensi pers di Beijing, seperti dikutip kantor berita AFP.

"Kata-kata dan juga tindakan semacam itu lebih berperan untuk merusak daripada menjadi alat yang konstruktif dalam menyelesaikan isu nuklir di semenanjung Korea," kata dia.

"Situasi saat ini di semenanjung Korea bukanlah sebuah skenario, ini bukan permainan komputer."

Baca: Terungkap, Pasukan Khusus ?Dilatih untuk Membunuh Kim Jong Un?

"Ini adalah situasi nyata yang secara langsung menyerang keamanan masyarakat di semenanjung itu, dan juga perdamaian dan ketenangan regional secara keseluruhan," kata Chunying lagi.

Komentar ini disampaikan setelah Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono mengatakan kepada wartawan bahwa Jepang dan Amerika Serikat akan meminta sanksi baru untuk menghentikan uji coba rudal dan nuklir Korea Utara.

Baca: Trump Frustrasi dengan Tindakan Rezim Kim Jong Un

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com