JABALIA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Antonio Guterres menyerukan pencabutan blokade Israel di Gaza.
Seruan itu disampaikan Guterres, Rabu (30/8/2017), saat dia mengunjungi daerah kantong Palestina yang menjadi tempat di mana terjadi krisis kemanusiaan.
Komentar itu muncul dalam kunjungan pertama Guterres ke Israel dan Palestina sejak dia memegang jabatan Sekretaris Jenderal PBB.
Diberitakan AFP, selama kunjungan tersebut berulang kali dia mengangkat upaya solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.
Hal itu selama ini telah lama menjadi fokus diplomasi internasional, namun belakangan mulai terancam.
Baca: Fanatisme dan Pertikaian Terus Terjadi, Utamakan Solusi Dua Negara
Guterres mengatakan bahwa dia tengah didera masalah terkait kondisi kemanusiaan di daerah kantong Palestina yang penuh sesak dan diwarnai kemiskinan. Juga krisis listrik kian memburuk, sama halnya dengan berkurangnya air bersih.
"Saya sangat tergerak untuk berada di Gaza hari ini," kata dia.
"Sayangnya, di sini saya menyaksikan salah satu krisis kemanusiaan paling dramatis yang pernah saya lihat, sejak bertahun-tahun saya bekerja di bidang kemanusiaan di PBB," kata Guterres.
Dia kemudian mengatakan pembukaan blokade Israel yang telah berlangsung selama tiga dasawarsa dan juga penutupan perbatasan dengan Mesir, penting untuk segera diakhiri.
Guterres membuat komentar itu saat berada di sebuah sekolah yang dikelola oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, di Jalur Gaza utara.
Sekitar 70 persen warga Gaza bergantung pada bantuan internasional. UNRWA memainkan peran utama di jalur ini.
Baca: Guterres Serukan Dana Lebih Besar untuk Program PBB di Irak
Gerilyawan Palestina di Gaza dan Israel telah bertempur dalam tiga perang sejak 2008.
Israel mengatakan blokade tersebut diperlukan untuk menjaga gerakan Islam Hamas dalam mendapatkan senjata atau bahan-bahan pembuat senjata.