Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaum Transgender di Militer AS Bisa Lanjutkan Dinas, tapi...

Kompas.com - 30/08/2017, 16:32 WIB
Ericssen

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Jenderal James Mattis mengatakan, kaum transgender yang saat ini telah aktif menjalankan dinas di lembaga militer dapat melanjutkan karir, tapi hanya untuk sementara waktu.

Laman Politico, Selasa (29/8/2017) melaporkan, Departemen Pertahanan AS dan Departemen Keamanan Tanah Air masih akan membentuk panel ahli.

Panel ahli itu akan mempelajari keputusan resmi yang ditandatangani Presiden Donald Trump pekan lalu.

Selanjutnya, panel itu akan memberikan rekomendasi mengenai implementasi larangan berdinas bagi kaum transgender yang disahkan melalui keputusan Trump.

Baca: AS Resmi Larang Kaum Transgender Berdinas di Militer

Trump telah memberikan waktu bagi Mattis hingga 21 Februari 2018 untuk mengajukan proposal implementasi keputusan tersebut.

Sambil menunggu keputusan akhir, kaum transgender dapat berdinas seperti biasa.

Mattis mengatakan, fokus utama adalah tetap memastikan apa yang terbaik untuk efektifitas dari pasukan militer AS dalam meraih kemenangan di medan tempur.

Sebelumnya, Presiden Trump mengejutkan publik AS dengan Keputusan Presiden yang melarang kaum transgender berdinas militer. Padahal, larangan ini telah dicabut pemerintahan Barack Obama.

Keputusan Presiden itu juga melarang pendanaan untuk operasi pergantian jenis kelamin, kecuali dalam kasus demi melindungi kesehatan yang bersangkutan.

Pakar hukum berpendapat keputusan yang dikritik oleh Partai Demokrat, dan juga sejumlah politisi Partai Republik ini, berpotensi besar digugat di pengadilan.

Baca: Pegiat Hak Sipil Gugat Larangan Transgender Berdinas di Militer AS

Sehingga, implementasi keputusan kemungkinan akan terhambat oleh gugatan hukum.

Lima wanita transgender di militer AS telah menuntut Trump dan Pentagon atas pengumuman tersebut.

Mereka mengaku menghadapi ketidakpastian mengenai masa depan, termasuk apakah mereka akan dipecat dan kehilangan imbalan pasca-militer, serta jaminan pensiun.

Jumlah pasukan transgender AS tergolong sedikit. Dari total 1,3 juta anggota dinas aktif, diperkirakan kaum transgender berjumlah 1.320-15.000 personel.

Baca: Trump Tutup Peluang Kaum Transgender di Militer AS, Apa Selanjutnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com