Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Kita Ketahui tentang Program Nuklir Korut?

Kompas.com - 30/08/2017, 06:59 WIB

Meski belum dikonfirmasi, hal ini dilihat sebagai salah satu keberhasilan mengatasi satu hal yang menghambat Korut menjadi negara dengan kekuatan senjata nuklir.

Sebuah laporan yang dimuat di Washington Post, mengutip para pejabat intelijen AS, menunjukkan Korut mengembangkan senjata nuklir yang mampu menghantam AS dengan tingkat kecepatan yang lebih tinggi dari perkiraan.

Baca: Korut Tembakkan Rudal Lewati Hokkaido, Warga Jepang Utara Panik

Sebuah surat kabar pertahanan milik pemerintah Jepang juga mengatakan bahwa program senjata tersebut "maju secara signifikan" dan bahwa Korut sekarang mungkin memiliki senjata nuklir.

Alasan bangun rudal antarbenua

Rudal balistik antarbenua (ICBM) dipandang sebagai isyarat terakhir dalam proyeksi kekuatan karena memungkinkan sebuah negara melancarkan serangan berat terhadap musuhnya yang berada di sisi lain Bumi ini.

Satu-satunya alasan nyata untuk menghabiskan uang, waktu dan usaha untuk membangun ICBM adalah memiliki kemampuan untuk menembakkan senjata nuklir.

Selama Perang Dingin, Rusia dan AS mencari cara yang berbeda untuk melindungi dan mengangkut rudal mereka: tersembunyi di ruang bawah tanah, digandeng dengan truk besar atau dibawa dengan kapal selam.

Semua ICBM dirancang dengan prinsip yang sama. Semuanya adalah roket multitahap yang bertenaga bahan bakar padat atau cair, dan membawa muatan senjata keluar dari atmosfer ke luar angkasa.

Muatan senjata – biasanya sebuah bom termonuklir – kemudian dilesatkan lagi ke atmosfir dan diledakkan di atas atau langsung pada sasarannya.

Beberapa nuklir ICBM bisa memuat beberapa hulu ledak atau Mirv, yang menampung banyak hulu ledak dan umpan jebakan dan yang memungkinkannya menyerang beberapa sasaran dan mengacaukan sistem pertahanan rudal lawan.

Pada periode Perang Dingin, jangkauan dan potensi ancaman ICBM dipandang sebagai kunci konsep “kepastian kehancuran bersama”,  Mutual Assured Destruction (MAD).

MAD diandaikan bisa menjaga perdamaian karena tidak akan ada pihak yang bisa 'menang' tanpa menderita kerusakan yang tak terkira.

Tonggak sejarah rudal Korut

Program rudal Korut dimulai dengan Scuds, yang dilaporkan pertama kali tiba melalui Mesir pada tahun 1976.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com