Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Duterte Bicara soal "Emas Batangan" Milik Keluarga Marcos

Kompas.com - 29/08/2017, 18:38 WIB

Meskipun Marcos meninggal dunia di pengasingan di Hawaii pada tahun 1989, keluarganya telah membuat langkah kembali ke dunia politik Filipina.

Imelda Marcos kembali, dan juga anak-anak mereka terpilih dalam jabatan-jabatan di pemerintahan.  

Tidak ada anggota keluarga Marcos yang dipenjara, meski pemerintah harus menempuh jalur hukum demi mengambalikan harta kekayaan milik pemerintah yang telah dijarah keluarga itu.

Duterte secara terbuka mendukung keluarga Marcos, termasuk kepada anak Marcos, Ferdinand Jnr, yang gagal untuk menjadi wakil presiden, tahun lalu.

Pada bulan November tahun lalu, Duterte mengejutkan bangsa itu dengan mengizinkan jasad Marcos dipindahkan untuk dikubur di taman makam pahlawan di Manila.

Baca: Upacara Sembunyi-sembunyi Warnai Pemakaman Marcos sebagai Pahlawan

Hal itu tetap dilakukan kendati ada kecaman yang meluas dari banyak pihak. Umumnya mereka mengangkat  isu pelanggaran dan korupsi yang dilakukan Marcos. 

Janda Marcos membantah tuduhan bahwa harta kekayaan keluarga itu didapatkan dari hasil penjarahan.

Dia berulangkali mengatakan bahwa mendiang Marcos mendapatkan harta karun Tomoyuki Yamashita, Jenderal Jepang di masa Perang Dunia II, yang dijarah dari seluruh kawasan Asia Tenggara.  

"Saya akan mendengarkan penjelasan yang disampaikan, apakah hal itu benar atau tidak, itu tidak akan menjadi masalah," ungkap Duterte, Selasa (29/8/2017).

"Yang paling penting adalah, apakah hal ini akan menjadi sesuatu yang sungguh berarti bagi bangsa Filipina," ujar Duterte seperti diberitakan AFP.  

Baca: MA Filipina Izinkan Jasad Ferdinand Marcos Dikuburkan di Taman Makam Pahlawan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com