Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diusir Orangtua dan Ditolak RS, Remaja Ini Melahirkan di Jalan

Kompas.com - 29/08/2017, 09:58 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com - Seorang remaja perempuan India yang ditinggal pergi pacarnya dan disingkirkan keluarganya karena kedapatan hamil di luar nikah, akhirnya melahirkan di tengah jalan setelah rumah sakit menolak untuk membantu proses kelahiran.

Kisah ini menjadi pengalaman terburuk bagi remaja berusia 17 tahun itu. Ia  dengan hati gunda-gulana melangkah keluar dari rumah rumah sakit di Jharkhand, India timur, dan akhir melahirkan di tengah jalan tak jauh dari rumah sakit.

Pusat layanan kesehatan tersebut menolak untuk membantu remaja tersebut “karena  dia sendirian” – tak ada yang bertanggung jawab dalam pembiayaannya, seperti dilaporkan The Sun dan Daily Mail.

Remaja perempuan dari distrik Saraikela-Kharsawan, Jharkhand, India timur itu hamil setelah membina hubungan asmara gelap dengan seorang pria di kampungnya.

Pria kekasihnya meninggalkan perempuan itu, yang tidak diungkap namanya karena alasan hukum, setelah ia memberitahu kekasihnya itu bahwa ia telah hamil.

Begitu juga dengan orangtuanya. Ia diusir dari rumanya karena orangtuanya malu menghadapi cemoohan dari masyarakat di sekitarnya .

Baca: Seorang Ibu Melahirkan Darurat di Pinggir Tol Cipali

Menurut warga setempat, remaja tersebut telah hidup di jalanan selama empat bulan terakhir hingga saat dia melahirkan anak perempuannya di tengah jalan pada Senin lalu.

Pada Senin sekitar pukul 19.00, ia pergi ke laboratorium dan mendekati petugas di  Chandil Sub Divisional Hospital, untuk mendapatkan pertolongan.

Namun, staf di rumah sakit tersebut menolak untuk melayani karena dia datang tidak ditemani oleh siapa pun. Dia datang seorang diri. 

Ia pun keluar dari rumah sakit itu, namun di tengah jalan dalam jarak hanya 30 meter dari rumah sakit itu, ia pun melahirkan seorang bayi perempuan yang sehat.

Seorang pelintas kemudian melihat bahwa seluruh sarung dan pakaiannya bermandikan darah dengan tali pusar bayi masih melekat, yang segera menimbulkan keprihatinan yang dalam.

Om Prakash Sharma (50) penduduk setempat, mengatakan, “Ibu dan bayinya tergeletak di jalan dalam kondisi mengerang kesakitan. Saya lalu menaruh penghalang jalan di sekitar mereka sehingga mereka tidak tertabrak kendaraan.”

"Seorang pria pergi ke rumah sakit tadi untuk meminta bantuan tapi petugas menolak. Petugas mengatakan, mereka tidak bisa melayani perempuan itu karena dia tidak memiliki wali untuk bertanggung jawab atas dirinya. Kami kemudian memberitahu polisi,” kata Sharma.

Baca: Bayi yang Lahir Darurat di Tol Cipali Diberi Nama "Bhayangkari Ramadnya”

Akhirnya dokter Lakhindra Hansda, petugas medis, di Chandil Sub Divisional Hospital, keluar untuk memotong tali pusar.

Om Prackash kemudian memanggil sebuah bajai. Sekelompok perempuan kemudian bersedia menjadi wali gadis dan bayi itu sehingga akhirnya dirawat Candil Sub Divisional Hospital, di mana kedunanya akhirnya dirawat.

Dokter Lalita Kashyap dari rumah sakit tersebut, mengatakan, “Apapun yang terjadi sebelumnya (penolakan oleh rumah sakit, Red)  salah dan sangat disayangkan.”

Ibu dan bayinya sekarang stabil dan dipindahkan ke tempat penampungan wanita Mahila Suraksha Griha, di Jharkhand.

Hansda menambahkan, "Baik ibu dan bayinya sekarang baik-baik saja. Kami akan memberitahu orangtuanya dan semoga dia mendapatkan dukungan yang dia butuhkan”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com