Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Berjanji Perkuat Militer Ukraina, Saksi bagi Rusia Tetap Berlaku

Kompas.com - 24/08/2017, 19:28 WIB

KIEV, KOMPAS.com -  Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AD), James “Mad Dog” Mattis, Kamis  (24/8/2017), berjanji untuk tetap memperkuat kapasitas militer Ukraina.

Sanksi untuk Rusia pun tetap berlaku sampai Moskwa berhenti mendukung pemberontak dan mengembalikan Crimea kepada Ukraina, demikian dilaporkan kantor berita Perancis, AFP.

"Tuan Presiden, kami terus mendukung Ukraina dan tetap berkomitmen membangun kapasitas pasukan bersenjata Anda, “ kata Mattis usai bertemu Presiden Ukraina, Petro Poroshenko.

Matti mengatakan, Washington, baru-baru ini telah menyetujui pengiriman perlengkapan militer senilai 175 juta dollar atau setara Rp 2,34 triliun kepada Ukraina.

Ia berharap, perlengkapan tersebut dapat meningkatkan kemampuan pertahanan Ukraina, yang saat ini sedang menghadapi perlawanan dari pemberontak pro-Rusia di Ukraina timur.

Baca: Amerika Kecam Gerakan Militer Rusia di Ukraina

Namun, terkait rencana pengiriman senjata yang mematikan untuk Ukraina masih dalam pertimbangan Washington.

"Terkait dengan senjata yang mematikan, kami secara aktif meninjaunya," katanya.

"Senjata-senjata defensif tidaklah bersifat provokatif, kecuali Anda adalah agresor. Dan tentu saja Ukraina bukanlah agresor."

"AS berdiri bersama dengan Ukraina," kata Mattis, menuduh Moskwa "berusaha untuk meninjau ulang perbatasan internasional secara paksa, merongrong negara-negara berdaulat dan merdeka di Eropa."

Sanksi-sanksi terhadap Rusia “akan tetap (diberlakukan) sampai Moskwa mengembalikan aksi-aksi yang memicu mereka,” kata Matti lagi.

Baca: Karena Urusan Ukraina, Amerika Tunda Semua Kerja Sama Militer dengan Rusia

Kiev sedang berjuang melawan pemberontakan pro-Rusia di wilayah timur, yakni di Lugansk dan Donetsk.

Bagian dari wilayah timur Ukraina ini mengumumkan kemerdekaan pada 2014, tak lama setelah Moskwa merebut Semenanjung Crimea di Laut Hitam dari Ukraina.

Lebih dari 10.000 orang tewas dalam konflik tersebut. Ukraina dan Barat menuduh Rusia telah menganeksasi Semenanjung Crime dengan kekuatan dan pasukannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com