Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Dikecam Korut, AS dan Korsel Tetap Gelar Latihan Perang Bersama

Kompas.com - 21/08/2017, 16:27 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) memulai latihan perang tahunan mereka pada Senin (21/8/2017, kata pasukan AS di Seoul.

Latihan itu dilakukan meski Pyongyang telah memberikan peringatkan keras dengan menegaskan, latihan militer Korsel-AS itu ibarat “menyiramkan bensin ke dalam kobaran api”.

Puluhan ribu tentara mengambil bagian dalam latihan militer gabungan bersandi "Ulchi Freedom Guardian", yang akan berlangsung selama dua pekan di wilayah Korsel, seperti dilaporkan kantor berita Perancis, AFP.

Seoul dan Washington menyebut latihan itu sebagai upaya pertahanan diri. Namun, Pyongyang menyebutnya sebagai sebuah tindakan provokatif dalam upaya menginvansi Korut.

Latihan terjadi setelah situasi di Semenanjung Korea memanas, tak lama setelah Pyongyang menguji dua rudal balistik antarbenua (ICBM) pada Juni lalu, yang diklaim dapat menjangkau seluruh AS.

Baca: Meski Diancam Korut, Latihan Perang AS-Korsel Tetap Digelar

Peluncuran dua ICBM Korut itu mendapat reaksi keras dari Presiden AS Donald Trump yang menuding Pyongyang bermain api, yakni bakal terjadi hujan "api dan kemarahan" di Korut.

Pada pertengahan Agustus ini, Pyongyang mengancam, akan menembakkan empat peluru kendali ke dekat wilayah Guam, di mana pangkalan militer AS berada.

Media pemerintah Korut mengatakan, roket Hwasong-12 akan melewati Jepang, sebelum mendarat di laut sekitar 30 kilometer dari Guam.

Hal itu akan terjadi jika Pemimpin Korut Km Jong Un sudah memberikan "lampu hijau".  Namun, kemudian dibatalkan oleh pemimpin muda Korut itu.

Ancaman tentang respons kekuatan militer yang sangat dahsyat terhadap Korut, yang dilontarkan Trump menuai kecaman keras dari Pyongyang yang mencap Trump tak memiliki akal sehat.  

Baca: Korsel Gelar Latihan Militer Skala Besar di Laut Dekat Perbatasan

Dalam latihan bersama AS dan Korsel kali ini, sebuah latihan perang yang telah dimulai  pada 1976, ada sekitar 17.500 personil tentara AS akan berpartisipasi.

Laporan media Korsel mengatakan, AS mempertimbangkan untuk membatalkan rencana untuk membawa dua kapal induk ke Semenanjung Korea.

Namun Menteri Pertahanan AS James Mattis mengatakan, Minggu, jumlah pasukan yang lebih kecil "sedabg dipersiapkan agar latihan bisa lebih tepat sasar".

"Sekarang ini adalah latihan untuk memastikan bahwa kami siap membela Korsel dan sekutu kami di sana," kata Mattis di atas sebuah pesawat terbang yang terbang ke Amman, Jordania.

Kepala Komando Pasifik AS Laksamana Harry Harris tiba di Korsel pada Minggu kemarin untuk memeriksa latihan dan membahas ancaman nuklir dan rudal Korut.

Baca: AS-Korsel Gelar Latihan Militer Terbesar Kedua

Dalam sebuah komentar yang dibawa oleh surat kabar resmi Rodong Sinmun, Korut memperingatkan sebuah "fase perang nuklir yang tidak terkendali" di Semenanjung Korea jika AS dan Korsel tetap menggelar latihan bersamannya itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com