Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 9 Bulan Disandera, Pelaut Vietnam Dibebaskan dari Abu Sayyaf

Kompas.com - 21/08/2017, 15:33 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Seorang pelaut Vietnam yang diculik bersama lima rekannya oleh militan Islam di Filipina selatan telah berhasil diselamatkan setelah sembilan bulan ditawan.

Militer Filipina menyampaikan informasi itu pada Senin (21/8/2017) setelah dua warga Vietnam lainnya yang bekerja sebagai awak kapal dipenggal pada Juli 2017.

Pasukan Filipina menyelamatkan seorang sandera Vietnam tersebut pada Minggu (20/8/2017) di pulau Basilan, Mindanao selatan, yang menjadi markas kelompok penculikan Abu Sayyaf.

Pembebasan sandera Vietnam itu terjadi setelah operasi intensif dilakukan terhadap kelompok militan Abu Sayyaf, seperti dilaporkan kantor berita Perancis, AFP.

"Sandera bisa dibebaskan dari militan dalam operasi militer. Pasukan kami menyelamatkannya dengan bantuan tokoh lokal," kata juru bicara militer, Kapten Jo-Ann Petinglay.

"Kami telah melakukan operasi terus-menerus untuk melawan (militan), termasuk dengan melibatkan serangan udara. Kelompok tersebut mendapat tekanan lanjutan."

Baca: Teroris Abu Sayyaf Penggal 2 Sandera Warga Vietnam

Petinglay menolak soal apakah uang tebusan telah dibayar untuk pembebasan sandera Vietnam itu.

Pelaut Vietnam itu bersama lima awak lainnya diculik pada November 2016 dari sebuah kapal kargo Vietnam yang berlayar kurang dari 20 kilometer dari Basilan.

Militan memenggal dua pelaut Vietnam lainnya pada bulan lalu. Pemenggalan itu mendorong Presiden Rodrigo Duterte untuk mengancam akan membalasnya dengan tindakan lebih kejam.

Duterte sering menggunakan bahasa yang ekstrem setiap kali jika dia sedang berbicara tentang pemberantasan kelompok militan Islam tersebut.

Abu Sayyaf, yang didirikan pada 1990-an atas dukungan Al Qaeda, kini terpecah menjadi beberapa faksi dengan beberapa terus terlibat dalam penculikan dan kejahatan lainnya.

Satu faksi Abu Sayyaf, yakni kelompok Maute, telah berjanji setia kepada kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah, dan melancarkan serangan ke Marawi, Mindanao, pada Mei 2017.

Baca: Tiga Nelayan Malaysia Diduga Diculik Abu Sayyaf di Perairan Sabah

Abu Sayyaf telah memenggal banyak warga asing setelah negara asal korban tidak merespons permintaan uang tebusan.

Jurgen Kantner (70) dari Jerman dipancung pada Februari 2017 setelah permintaan uang tebusan dari para penculik yakni sebesar 30 juta peso atau 600.000 dollar AS tidak dipenuhi.

Tahun lalu, kelompok tersebut memancung dua sandera Kanada. Saat ini gerilyawan Abu Sayyaf masih menahan 18 sandera, termasuk 14 orang asing, kata Petinglay.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com