BRISBANE, KOMPAS.com - Banyak pengusaha Australia yang masih ragu untuk berinvestasi di Indonesia.
Itu diungkapkan Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) untuk Negara Bagian New South Wales, Queensland, dan South Australia Yayan GH Mulyana.
Menurut Yayan, investasi yang masuk dari Australia relatif masih sangat rendah jika dibandingkan negara-negara seperti China, Singapura, Amerika Serikat, atau Jepang.
Yayan mengemukakan, karakter investor Australia sangat sensitif terhadap stabilitas dan ketidakpastian regulasi di suatu negara.
"Setiap kami tanya, apa yang menjadi kendala paling besar dalam melakukan usaha di Indonesia, jawabannya hampir sama semua, yaitu uncertainty (ketidakpastian) dan inkonsistensi dalam regulasi," kata Yayan kepada Kompas.com saat ditemui di acara Indonesia-Australia Business Networking Dinner di Brisbane, Australia, Jumat (18/8/2017).
(Baca: Kenakan Burka di Parlemen Australia, Ketua Partai "One Nation" Dikecam)
Meski demikian, kata dia, KJRI selaku perwakilan pemerintah RI di Australia terus meyakinkan para pengusaha Negeri Kanguru itu untuk berinvestasi di Indonesia.
"Mereka sudah mulai memahami bahwa kita sudah melakukan banyak hal untuk menjamin ketiadaan ketidakpastian dan menjamin konsistensi dalam regulasi," ujar Yayan.
Yayan mengatakan, para pengusaha Australia tersebut mulai sadar bahwa Indonesia sudah berubah ke arah yang lebih positif.
KJRI berusaha meyakinkan mereka bahwa kondisi Indonesia sangat stabil, termasuk dari sisi politik.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan