JOHANNESBURG, KOMPAS.com - Otoritas Afrika Selatan menentang pelelangan online cula badak yang akan dimulai minggu depan.
Para konservasionis marah dengan rencana itu, dan meyakini penjualan tersebut akan merusak larangan perdagangan global cula badak.
Lelang tiga hari yang digelar John Hume dari Afrika Selatan, -yang mengelola peternakan badak terbesar di dunia, terjadi setelah larangan perdagangan dalam negeri di negara tersebut dicabut tiga bulan lalu.
Seperti diberitakan AFP, Jumat (18/8/2017), otoritas Afrika Selatan juga akan berupaya mengganjal permohonan ijin penjualan yang ajukan Hume ke pengadilan.
"Menteri Lingkungan Hidup menentang permohonan tersebut," kata Pemerintah Afrika Selatan dalam sebuah pernyataan.
Namun Pengacara Hume, Izak du Toit mengungkapkan, sebenarnya ijin tersebut telah disetujui, namun tidak dikeluarkan.
"Kami akan pergi ke Pengadilan Tinggi untuk mengupayakan ijin tersebut," kata du Toit menjelang pelelangan yang akan dimulai pada hari Senin.
Hume dan beberapa penyokong lainnya mengatakan, perburuan liar hanya dapat dihentikan dengan memenuhi permintaan besar dari Asia melalui cula "panen".
Cula panen itu diambil secara sah dari badak yang menjalani anestesi.
Kini, Hume memiliki tumpukan enam ton cula, dan ingin melepas sebanyak 500 kilogram di antaranya dalam lelang itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.