Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenakan Burka di Parlemen Australia, Ketua Partai "One Nation" Dikecam

Kompas.com - 18/08/2017, 10:30 WIB

CANBERRA, KOMPAS.com - Dengan nada penuh emosi, Jaksa Agung Australia, George Brandis, mendapatkan tepuk tangan dan dukungan ketika dia berbicara di parlemen, Kamis (17/8/2017), mengecam tindakan pimpinan partai One Nation, Pauline Hanson, yang mengenakan burka dalam sidang di Senat.

Terdengar suara terkejut di dalam ruangan ketika Senator Hanson mengenakan burqa tersebut, dalam sidang Question Time, dengan menyerukan agar pengenaan burka dilarang di Australia, seperti dilaporkan ABC News.

Senator Partai Liberal dari Tasmania, Jonathon Duniam, terdengar mengatakan 'oh, what on earth" (ya ampun) sebelum kemudian Presiden Senat, Stephen Parry, mengatakan, identitas Hanson sudah diketahui sebelum dia masuk ke ruang sidang.

Senator Brandis tampak hampir mengeluarkan air mata ketika dia mengkritik tindakan Senator Hanson yang dianggapnya menyerang keyakinan Islam, dan merusak hubungan dengan komunitas Muslim.

Baca: Politisi Australia Serukan Kembali Pelarangan Burka

"Mengejek komunitas tersebut, membuat mereka tersudut, mengejek pakaian keagamaan adalah hal yang buruk untuk dilakukan." katanya. "Saya meminta Anda memikirkan kembali hal tersebut."

Sebagai Jaksa Agung, Senator Brandis, sudah memutuskan untuk tidak melarang burka.

Senator dari Partai Buruh dan Partai Hijau berdiri dan bertepuk tangan untuk Senator Brandis, setelah kritikannya terhadap Hanson.

Pimpinan Partai Buruh di Senat, Penny Wong, mengucapkan selamat kepada Brandis.

"Adalah satu hal mengenakan pakaian keagamaan karena kepercayaan kita, adalah hal lain lagi mengenakan hal itu sebagai tindakan mencemooh di gedung ini." katanya.

Dalam sebuah pernyataan, Senator Hanson mengatakan dia mengenakan burka untuk menujukkan apa yang dilihatnya sebagai ancaman keamanan.

Dia mengatakan burqa adalah lambang penekanan, dan tindakan tidak menguntungkan bagi wanita dalam mencari pekerjaan, dan tidak memiliki tempat dalam masyarakat Barat.

Baca: Meski Dilarang, Penjualan Busana Renang Muslimah "Burkini” Melesat 200 Persen

Pemerintah Federal sudah berulang kali menolak seruan Hanson untuk melarang pengenaan burka di dalam gedung pemerintah, dan tempat-tempat dimana orang harus diketahui identitasnya karena alasan keamanan.

Dalam tanggapannya Senator Brandis mengatakan dia sudah bertanggung jawab atas masalah keamanan nasional selama empat tahun terakhir, dan dalam kerjsama dengan kepala kepolisian di negara bagian, dan direktur jendral masalah keamanan selalu menasehatkan pentingnya pihak berwenang bekerja sama dengan komunitas Muslim.

Sebagai Presiden Senat, Senator Parry, mengatakan, bukanlah kewenangannya mengatur bagaimana para senator berpakaian.

Pemimpin Partai Hijau Richard Di Natale, yang jarang sekali memuji Jaksa Agung, juga memberikan selamat kepada Senator Brandis atas 'jawabannya yang kuat, personal dan penuh semangat."

"Saya ingin mengucapkan terima kasih karena anda meunjukkkan kepemimpinanan di majelis ini, kepemimpinan yang kadang sangat tidak kelihatan di parlemen ini." kata Senator Di Natale.

Dalam tindakan yang disebut jarang terjadi, Senator Partai Hijau dan Partai Buruh, dan juga senator dari partai kecil termasuk Derryn Hinch, mendukung dan memberikan selamat kepada Brandis atas jawabannya.

Baca: Mendagri Jerman Usulkan Larangan Burka di Ruang Publik

Dalam rekan Brandis dari partai pemerintah tidak berdiri untuk mendukung, namun separuh diantara mereka bertepuk tangan, termasuk Mathias Cormann, Arthur Sinodinos, Simon Birmingham, James Patterson, Dean Smith, Mitch Fifield, Jane Hume dan Anne Ruston.

Senator Nick Xenophon menuduh Senator Hanson menunjukkan “perilaku beracun” dan dia memuji Senator Brandis karena berbicara “seperti seorang negarawan”.

"Dia menunjukkan kepemimpinan dan kejelasan yang diperlukan negara dalam masalah seperti ini. Bagus sekali. George." kata Senator Xenophon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com