Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/08/2017, 11:58 WIB

SEOUL, KOMPAS.com – Pemimpin muda Korea Utara, Kim Jong Un, telah memutuskan untuk menunda serangan misil atau peluru kendali ke Guam.

Namun, ia juga memperingatkan, langkah yang sangat provokatif akan berlanjut jika tindakan yang “sembrono” tetap dilakukan oleh Washington, menurut laporan situs berita Metro.co.uk, Selasa (15/8/2017).

Pembatalan itu dilakukan setelah Kim Jong Un melakukan inspeksi ke tempat persiapan untuk penembakan rudal dan mempelari peta jalur jelajah rudal menuju Guam. 

Kim Jong Un dalam inspeksi pada Senin (14/8/2017) itu, sebagaimana dilaporkan kantor berita resmi Korut, KCNA, itu didampingi oleh para perwira tinggi militernya.

Beberapa analis mengatakan, komentar Kim Jong Un itu membuka jalan untuk mengurangi krisis yang telah meningkat belakangan ini setelah terpacu oleh perang kata-kata antara Presiden AS Donald Trump dan pimpinan Korut itu.

Baca: Kim Jong Un dan Para Jenderal Bahas Rencana Penembakan Rudal ke Guam

Perang kata-kata terakhir terjadi setelah Korut mengancam akan menembakkan empat rudal balistiknya ke arah Jepang dan Guam, wilayah AS di Pasifik.

Sebelumnya Kim Jong Un telah diberitahu oleh militernya mengenai rencana untuk menembakkan rudal ke Guam. Ia pun telah meninjau atau menginspeksi persiapan serangan ke Guam itu.

Dalam inspeksi itu, Kim Jong Un, didampingi panglima militernya, seperti dilaporkan AFP dan Mirror, Selasa (15/8/2017).

Ia “memeriksa rencananya untuk waktu yang lama” dan “mendiskusikannya” dengan beberapa jenderal atau perwira tinggi militer Korut, Senin (14/8/2017).

Kim Jong Un tampaknya terprovokasi oleh latihan militer skala besar yang diadakan setiap tahun oleh Korsel dan AS yang diperkirakan akan dimulai akhir Agustus ini.

Pyongyang selalu mengecam latihan tersebut sebagai latihan provokatif untuk rencana menginvasi Korut.

Baca: Tunggu Restu Kim Jong Un, 4 Rudal Korut Segera Ditembakkan ke Guam

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com