BEIJING, KOMPAS.com - Presiden China Xi Jinping mendesak Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Korea Utara untuk menghindari kata-kata dan tindakan yang dapat memperburuk situasi.
Trump dan Korea Utara saling menyampaikan retorika permusuhan. Awalnya, Trump mengumbar ancaman untuk menghujani Korut dengan api dan kemarahan.
Ancaman itu dibalas oleh Korut dengan rencana pelepasan empat peluru kendali ke wilayah di dekat Guam, di mana pangkalan militer AS berada.
Dalam kondisi itu, China sebagai satu-satunya sekutu Korea Utara, medesak agar masing-masing menahan diri.
Baca: Trump Kembali Umbar Ancaman dan Kemarahan kepada Korut
Sebelumnya pula, Presiden Trump dalam banyak kesempatan telah menyerukan agar China mengambil peran yang lebih besar dalam kondisi saat ini.
Trump memperkirakan, jika China mengambil perannya sebagai sekutu Korut, maka program rudal dan senjata nuklir Korut dapat dihentukan.
Seperti diberitakan media di China, dalam percakapan melalui telepon Xi mengatakan kepada Trump bahwa seluruh pihak harus menghentikan ucapan dan tindakan yang dapat memperkeruh suasana.
Xi juga menekankan, China dan AS memiliki kepentingan yang sama, terkait isu denuklirisasi dan menjaga perdamaian di semenjanjung Korea.
Namun, tak terungkap apa yang disampaikan Trump dalam percakapan antara kedua kepala pemerintahan itu.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan