Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profesor Australia Disidang karena Rekam Mahasiswinya di Kamar Mandi

Kompas.com - 11/08/2017, 17:30 WIB

DARWIN, KOMPAS.com - Seorang mantan profesor di Universitas Charles Darwin, Australia,telah mengaku bersalah karena diam-diam merekam salah satu mahasiswinya yang sedang telanjang di kamar mandi.

Pada Jumat (11/8/2017), Michael John Lawes (54), hadir di Pengadilan Tinggi Darwin, dengan tuduhan pemasangan, penggunaan, dan pemeliharaan perangkat pengawasan optik.

Pengadilan mengungkap, sang korban perempuan berusia 28 tahun, yang berasal dari negara bagian lain, itu telah tinggal di flat Lawes saat melakukan penelitian di Darwin pada Februari lalu.

Perempuan itu sedang mandi saat ia melihat ada kamera kecil yang tersembunyi di dalam alarm asap. Ia melapor kepada polisi dan Lawes kemudian ditangkap.

Baca: Rabi AS Rekam Puluhan Wanita Telanjang di Kamar Mandi Sinagoge

"Ia (Lawes) menggunakan tipu daya untuk memancingnya ke situasi yang rentan," kata jaksa Tiarni McNamee kepada hakim Greg Macdonald di pengadilan.

McNamee mengatakan, pelanggaran tersebut menyangkut kepuasan diri dan bernada seksual.

Ia menjelaskan, tindakan itu adalah pelanggaran kepercayaan antara dosen dan mahasiswa.

"Ini adalah pelanggaran yang signifikan terhadap privasinya. Pada saat itu, ia rentan dalam kondisi menanggalkan pakaian."

McNamee mengungkap, laporan itu bukan satu-satunya kesempatan di mana Lawes memfilmkan perempuan itu dan dikatakan, Lawes hanya berhenti karena sang korban telah menemukan perangkat tersembunyi itu.

"Kejadian itu memiliki efek signifikan secara emosional, fisik dan profesional pada korban," kata McNamee.

Lawes, seorang profesor ilmu pengetahuan satwa liar, bisa menghadapi hukuman maksimal dua tahun di penjara, atau denda senilai 38.000 dollar atau setara Rp 380 juta.

Baca: Pakai Ponsel untuk Rekam Gadis Mandi, Pemuda Ini Ditangkap Polisi

Pengacara Lawes, yakni Jodi Truman, menerima, pelanggaran itu adalah masalah serius yang membuat korban merasa "sangat dipermalukan, dilanggar, dan tertekan".

Namun, Truman mendesak makim Macdonald untuk mempertimbangkan kondisi Lawes yang "bingung" dan "irasional" pada saat sang Hakim menjatuhkan putusan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com