Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Israel Berkeras Tutup Jaringan Al-Jazeera?

Kompas.com - 07/08/2017, 08:39 WIB

JERUSALEM, KOMPAS.com - Pemerintah Israel, Minggu (6/8/2017), mengungkapkan, rencana menutup kantor-kantor Al-Jazeera muncul setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menuduh media terseut menyiarkan hasutan.

Netanyahu mengatakan pada 27 Juli lalu, bahwa dia ingin Al-Jazeera diusir dari Israel. Penegasan itu muncul di tengah ketegangan yang terjadi di sebuah situs suci Jerusalem.

Baca: Soal Al-Aqsa, PM Netanyahu Ancam Usir Al-Jazeera dari Israel

"Al-Jazeera telah menjadi alat utama kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), Hamas, Hizbullah, dan Iran."

Demikian dikatakan Menteri Komunikasi Israel Ayoob Kara, yang juga anggota Komunitas Druze dari Partai Likud di mana Netanyahu bergabung.

Pernyataan itu diungkapkan dalam sebuah konferensi pers, seperti dikutip kantor berita AFP.

Kara menuduh lembaga penyiaran yang berbasis di Qatar itu telah memunculkan hasutan tentang kekerasan, yang memicu banyak kerugian.

"Kerugian muncul di antara putra-putra terbaik kami," kata dia merujuk pada pembunuhan dua polisi dalam serangan 14 Juli di dekat kompleks masjid Al-Aqsa di Jerusalem timur.

Baca: 2 Polisi Ditembak Mati, Israel Tutup Masjid Al-Aqsa untuk Shalat Jumat

Netanyahu mengunggah komentar di akun Twitter-nya, yang menyampaikan ucapan selamat untuk Kara, yang dinilai telah mengambil langkah kongkret untuk mengakhiri hasutan Al-Jazeera di Israel.

Seorang pejabat Al-Jazeera di Doha mengatakan, saluran tersebut menyesalkan tindakan dari sebuah negara yang disebut sebagai satu-satunya negara demokratis di Timur Tengah.

Al-Jazeera pun menyebut langkah Israel itu sebagai tindakan yang berbahaya. 

Pejabat yang menolak disebutkan namanya itu lalu mengatakan, lembaganya akan menindaklanjuti langkah Israel tersebut melalui prosedur hukum dan peradilan yang berlaku.

Kementerian Komunikasi Israel mengatakan, hampir semua negara di kawasan tersebut, termasuk Arab Saudi, Mesir, dan Yordania, telah menyimpulkan bahwa Al-Jazeera memicu terorisme dan ekstremisme religius.

Disebutkan, keberadaan Al-Jazeera di Israel telah menjadi suatu hal yang konyol dan harus segera dihentikan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com