Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umat Katolik Nigeria Ditembaki di Gereja, 11 Tewas dan 18 Luka

Kompas.com - 07/08/2017, 06:51 WIB

WARRI, KOMPAS.com - Sedikitnya 11 jemaat sebuah gereja Katolik di wilayah tenggara Nigeria, tewas ditembak pada hari Minggu (6/8/2017).

Otoritas setempat menyebutkan, pertumpahan darah di gereja tersebut dipicu oleh pertikaian kelompok lokal di wilayah itu. 

Seperti diberitakan AFP, Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengecam serangan tersebut.

Dia menggambarkan kejadian tersebut sebagai kejahatan mengerikan terhadap kemanusiaan dan penghujatan yang tak bisa digambarkan dengan kata-kata. 

Buhari mengeluarkan pernyataan yang dirilis pihak Kantor Presiden Nigeria.

"Tidak ada pembenaran apapun untuk menargetkan umat yang sedang beribadah di gereja, dan membunuh mereka dengan darah dingin."

Disebutkan, sekitar pukul 6.00 waktu setempat, setidaknya satu orang bersenjata melepaskan tembakan ke arah Gereja Saint Philip di Ozubulu, dekat Kota Onitsha.

Tembakan itu menjadi awal teror bagi jemaat yang sedang beribadah. 

Seorang saksi, Chukwuma Emeka, mengatakan,  dia baru saja keluar dari gereja untuk meregangkan kaki, ketika saya mendengar suara tembakan dan teriakan dan orang-orang berlari masuk.

"Ketika kekacauan mereda, saya masuk ke dalam, saya melihat sesama anggota gereja saya meninggal di genangan darah. Sementara, yang lain berteriak kesakitan."

Serangan terhadap gereja jarang terjadi di Nigeria selatan, di mana populasi penduduk di sana mayoritas beragama Kristen.

Wilayah di utara negara itu berpenduduk mayoritas Muslim, dan kini berada di bawah cengkraman kekerasan kelompok teroris Boko Haram.

Boko Haram selama ini dikenal sebagai kelompok yang kerap menargetkan pusat-pusat keagamaan sebagai sasaran.

Ada berbagai versi laporan tentang apa yang terjadi di Ozubulu.

Saksi mata mengatakan, lima pria bersenjata di topeng menyerbu gereja tersebut, namun polisi mengatakan pembunuhan tersebut merupakan perbuatan tunggal.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com