Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer AS Keluarkan Dana Triliunan Rupiah untuk Beli Viagra, Mengapa?

Kompas.com - 04/08/2017, 22:08 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyebut tingginya biaya medis sebagai alasan untuk menolak orang-orang transgender untuk memasuki dinas militer AS dalam kapasitas apa pun.

Kebijakan baru tersebut membalikkan kebijakan yang diterapkan pendahulu Trump, Barack Obama, yang membolehkan Kementerian Pertahanan AS menerima kaum transgender untuk berdinas secara aktif di militer.

Ketika Trump mengutip alasan bahwa kaum transgender bisa membebani anggaran militer, sejumlah pihak kemudian menelisik pos-pos anggaran di tubuh militer AS.

Salah satu yang terungkap adalah ongkos untuk mengobati gangguan ereksi, termasuk di antaranya pembelian Viagra, mencapai 84 juta dollar atau setara dengan Rp 1,1 triliun per tahun, menurut surat kabar Military Times.

Di sisi lain, penelusuran yang dilakukan lembaga kajian Rand Corporation memperlihatkan biaya kesehatan yang diajukan oleh kaum transgender di militer AS sekitar 8,4 juta dollar AS atau sekitar Rp 112 miliar per tahun.

Baca: Viagra Bakal Dikembangkan Jadi Obat Jantung?

Namum, mengapa militer AS mengeluarkan dana besar untuk membeli obat gangguan ereksi?

Perlu diketahui di sini bahwa pengeluaran 84 juta dollar untuk mengobati gangguan ereksi didapat surat kabat Military Times pada Februari 2015, dengan sumber data 2014 yang dikeluarkan Badan Kesehatan Pertahanan.

Badan ini menganggarkan 84,2 juta dollar pada tahun tersebut, namun koran ini juga mengatakan bahwa sejak 2014 dana yang dikeluarkan untuk mengatasi gangguan ereksi -misalnya membeli pil Viagra, Cialis, dan obat lain- mencapai 294 dollar atau hampir Rp 4 triliun.

Jumlah tersebut cukup untuk membeli beberapa jet tempur.

Data tahun 2014 menunjukkan, militer mengeluarkan 1,18 juta resep, sebagian besar adalah untuk pembelian Viagra. Tapi untuk apa?

Benar bahwa pengobatan gangguan ereksi ini diperuntukkan untuk personel militer aktif, tapi sebagian besar sebenarnya diperuntukkan ke kelompok-kelompok lain yang berhak memakai dana militer, termasuk di antaranya adalah pensiunan tentara dan keluarga mereka.

Diperkirakan sekitar 10 juta orang secara keseluruhan mendapat jaminan kesehatan dari Kementerian Pertahanan, yang anggarannya mencapai 52 juta dollar pada 2012.

Baca: Yang Terjadi Saat Pria Pakai Viagra

Sudah menjadi rahasia umum bahwa gangguan ereksi biasa terjadi terhadap orang-orang lanjut usia, yang ikut menjelaskan mengapa anggaran biaya medis untuk pensiunan tentara sangat besar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com