GABORONE, KOMPAS.com - Pemerintah Botswana mengatakan, akan menerima kunjungan pemimpin spiritual Tibet yang diasingkan, Dalai Lama, akhir bulan ini, meski ada peringatan dari investor utamanya, China.
Dalai Lama akan berada di Botswana untuk menghadiri seminar hak asasi manusia, namun mungkin juga bertemu dengan Presiden Ian Khama, yang boleh jadi akan mendapat lebih banyak teguran dari China.
Negara di Afrika selatan itu telah menolak tiga visa Dalai Lama karena menghadapi tekanan dari China, sebagaimana dilaporkan Voice of America, Kamis (3/8/2017).
Sampai beberapa minggu yang lalu, kata Lawrence Seretse, editor The Botswana Gazette, sedikit orang di negara berpenduduk sekitar 2 juta orang ini tahu siapa Dalai Lama.
Tetapi sekarang, pemimpin spiritual Tibet yang diasingkan itu menjadi berita utama di negara Afrika selatan tersebut yang bersiap menjamunya pada tanggal 17 sampai 19 Agustus untuk menghadiri sebuah konferensi hak asasi manusia di Gaborone, ibu kota Botswana.
Baca: Botswana Bakal Terima Dalai Lama, China Keluarkan Peringatan
China yang merupakan salah satu mitra dagang terbesar Botswana, telah berkali-kali menyatakan keberatan atas kunjungan tersebut.
China adalah investor terkemuka di Botswana, dengan investasi langsung lebih dari 1 miliar dollar AS pada 2011.
China mengatakan, Tibet yang terletak di Himalaya telah menjadi bagian dari wilayahnya selama lebih dari tujuh abad dan menganggap Dalai Lama sebagai tokoh separatis berbahaya.
Dia telah memimpin pemerintah bayangan Tibet di India sejak dia melarikan diri ke pengasingan pada 1959.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.