Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Najib Razak Diduga Terkait Suap Pembelian Kapal Selam Perancis

Kompas.com - 03/08/2017, 18:18 WIB

PARIS, KOMPAS.com - Perdana Menteri (PM) Malaysia, Najib Tun Razak, menghadapi persoalan baru, Kamis (3/8/2017), terkait dengan penjualan kapal selam pada 2002.

Masalah itu terungkap setelah seorang sekutu dekat Najib didakwa secara hukum di Perancis atas dugaan suap, demikian dilaporkan oleh kantor berita Perancis, AFP.

Pada 2002, Najib menjabat sebagai menteri pertahanan. Ia berwenang mengawai kesepakatan senilai hampir satu miliar euro atau sekitar Rp 15, 8 triliun membeli dua kapal selam kelas Scorpene dan satu kapal selam kelas Agosta dari Angkatan Laut Perancis, DCN, yang terkait erat dengan grup pertahanan Perancis, Thales.

Abdul Razak Baginda, yang kini menjadi terdakwa di Perancis, sebagai penasehat Najib pada saat kesepakatan itu dibuat pada 2002.  

Penyelidikan atas kesepakatan itu dimulai pada 2010 untuk merespons pengaduan kelompok hak asasi manusia Malaysia, Suaram, dan penyidik menuduh Abdul Razak menerima suap.

Baca: Malaysia Bergeser dari AS, PM Najib Razak Beli 4 Kapal Perang dari China

Abdul Razak didakwa pada Juli 2017 di Perancis atas "keterlibatan aktif dan pasif dalam korupsi" dan "penyalahgunaan aset perusahaan", demikian sumber pengadilan Perancis.

Namun, sahabat karib Najib itu membantah semua tuduhan. Bantahan disampaikan dalam pernyataan yang menyebutkan bahwa dia "tak melakukan kejahatan, korupsi, atau melanggar UU apapun dalam masalah ini".

Pada Kamis ini, Suaram, dalam sebuah pernyataan bersama dengan LSM Center to Combat Corruption and Cronyism, mendesak pihak berwenang di Malaysia untuk segera mengambil tindakan tegas.

"Najib adalah menteri pertahanan yang menandatangani kontrak itu. Kami mendesaknya untuk menjawab apa yang terjadi kemudian, dan apa langkah yang diambil oleh institusi Malaysia," kata Suaram.

Seorang juru bicara di kantor Najib tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Najib sebelumnya membantah adanya kaitan dengan tuduhan korupsi tersebut, dan menolaknya sebagai pukulan keras yang dilakukan oleh pihak oposisi.

Baca: Kepemimpinan Najib Diragukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com