Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Sepekan, Telepon Hotline KPK Banglades Dibanjiri 75.000 Pengaduan

Kompas.com - 03/08/2017, 16:11 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

DHAKA, KOMPAS.com - Saluran telepon "hotline" untuk pengaduan kasus-kasus suap dan korupsi kebanjiran puluhan ribu telepon di pekan pertama setelah dibuka.

Pemerintah Banglades meluncurkan nomor "hotline" 106 pada Kamis pekan lalu sebagai upaya untuk memerangi suap dan korupsi di negeri Asia Selatan itu.

Apalagi, berbagai lembaga internasional menempatkan Banglades sebagai salah satu negeri paling korup di dunia.

"Sejak 27 Juli lalu, sekitar 75.000 orang menghubungi nomor 'hotline' kami," kata juru bicara Komisi Anti-Korupsi (ACC) Pranab Kumar Bhattacharya, Kamis (3/8/2017).

Jalur telepon khusus itu hingga kini hanya dijaga lima orang pegawai pemerintah. Sehingga bisa dibayangkan betapa sibuknya mereka.

Baca: Kemenlu Sediakan "Hotline" untuk Informasi Terkait Bom di Pakistan

Namun, kata Bhattacharya, tak semua telepon yang diterima mengadukan masalah korupsi. Beberapa orang mengadukan masalah yang bukan wewenang ACC misalnya perselisihan keluarga dan masalah mahar pernikahan.

Dari semua aduan itu setidaknya 200 telepon dianggap memenuhi kriteria kasus yang menjadi wewenang ACC dan langsung diselidiki.

Harian The Age mengabarkan, sebagian besar keluhan mengadukan kantor pencatatan tanah, kemudian buruknya layanan publik, rumah sakit pemerintah, sekolah negeri, kereta api, dan masalah transportasi.

"Sebagian pengaduan terkait dengan masalah tanah," kata Rajib Ahsan, salah seorang pegawai yang menangani jalur telepon "hotline" itu.

ACC adalah lembaga yang ditugaskan pemerintah Banglades untuk menyelidiki dugaan suap di berbagai instansi pemerintah, penyalahgunaan uang negara, penggelapan uang, memperkaya diri sendiri, pencucian uang, dan penipuan perbankan.

Baca: 400 WNI di Brussels, KBRI Buka Nomor "Hotline" untuk Informasi Terkait Ledakan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com