Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Pisau Cukur dari Sipir, Tahanan Potong Penis di dalam Sel

Kompas.com - 03/08/2017, 10:59 WIB

"Ayahku seharusnya tidak diijinkan menggunakan pisau cukur," sambung dia. 

William bercerita, ayahnya ditangkap pada 7 Juli lalu, karena dicurigai memiliki senjata api dan pelanggaran obat-obatan terlarang.

Keesokan harinya, Smith berusaha menyayat pergelangan tangannya di kantor polisi.

Lalu, pada 10 Juli 2017 dia muncul ke pengadilan. Dalam persidangan itu diputuskan, Smith ditahan dalam tahanan.

Hanya berselang lima hari, dia pun kembali melukai dirinya sendiri di selnya.

"Anda diperbolehkan menggunakan pisau cukur, tapi mereka melihat Anda bercukur dan Anda mengembalikan pisau cukurnya."

"Tapi yang terjadi, petugas meninggalkan ayah saya sendiri dengan pisau cukur itu," ungkap William. 

"Sejauh yang saya tahu mereka telah mendengarnya berteriak dan berlari ke pintu," sambungnya.

Setelah menghabiskan satu minggu di rumah sakit, Smith dikembalikan ke penjara dalam pengawasan dan perawatan medis.

"Ayah saya bilang dia sangat kesakitan. Dia menangis dan aku belum pernah melihatnya menangis dalam hidupku."

"Ayah saya benar-benar tidak sehat. Saya belum pernah mendengar hal seperti ini dalam hidup saya. Dia seharusnya tidak dipenjara."

"Dia harus berada di bawah penanganan kesehatan mental," kata dia.

William mengaku telah keluhan resmi kepada HMP Manchester atas insiden tersebut, dan telah meminta penjelasan dari otoritas yang berwenang. 

Dalam sebuah surat terbuka Andrea Albutt, Presiden Prison Governors' Association (PGA), mengakui adanya masalah yang mengakibatkan kemunduran dalam layanan di penjara.

"Kami tahu banyak penjara dalam krisis, dan saya sengaja menggunakan istilah itu, karena tidak dapat diatasi dengan cara lain," kata dia.

"Kami tahu bahwa penjara kami menghadapi sejumlah tantangan lama, oleh karena itu kami telah mengambil tindakan segera untuk meningkatkan jumlah petugas penjara."

"Ini akan membantu menciptakan layanan yang berbeda dan profesional," ungkap Albutt.

Baca: Hindari Penangkapan ISIS, Petempur Inggris di Raqqa Pilih Bunuh Diri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com