Ekhlas dan beberapa remaja lain sekarang bersekolah selayaknya remaja lain. Ia juga menerima pelajaran tambahan, bahasa Inggris, yang secara khusus diberikan tim pimpinan Jacqueline Isaac.
Ekhlas juga aktif berbicara di berbagai forum internasional, antara lain di parlemen Inggris, untuk mengangkat nasib orang-orang Yazidi.
Diperkirakan antara 2.000-4.000 warga Yazidi masih berada di tangan ISIS, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.
Baca: Perempuan Yazidi, Korban Budak Seks ISIS, Terima Penghargaan HAM Sakharov
"Anda mungkin mengira saya tegar seperti batu cadas. Tapi saya sangat rapuh, jiwa saya terluka selamanya, rasanya seperti mengalami 100 kematian," kata Ekhlas.
Namun, setidaknya Ekhlas sekarang merasa aman dan memulai kehidupan baru di Jerman. Di sini, di Jerman, perempuan ini bercita-cita untuk menjadi pengacara.