KOMPAS.com - Ludovic-Mohamed Zahed telah mengabdikan hidupnya untuk memperjuangkan hak kaum homoseksual dalam Islam.
Perjuangan itu tentu berat dan berisiko. Butuh waktu hingga satu dekade baginya untuk meyakinkan keluarga
Zahed yang berasal dari keluarga imigran Tunisia, harus membuktikan bahwa meski seorang homoseksual, manusia tak layak dihina dan dipukuli seperti anjing.
Dia justru menekankan bahwa kaum gay tetap bermartabat, dan sekaligus dapat menjadi Muslim yang taat.
Pendiri Homosexual Muslims of France ini membangun masjid inklusif di Paris pada tahun 2012.
Zahed mengatakan, masyarakat Muslim secara historis seharusnya lebih toleran terhadap homoseksualitas dibandingkan agama lain.
Atas pilihan hidupnya itu, Zahed pun menghadapi banyak masalah, termasuk ancaman.
Ancaman yang dihadapinya tidak sedikit. Di Perancis, Zahed kerap meneriman pesan-pesan melalui akun Facebook, yang menudingnya telah menodai Islam.
Ada pula yang menyebut Zahed seharusnya terbakar di neraka.
Pada tahun 2011, Zahed menikahi pasangannya. Ibunya, menghadiri pernikahan mereka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.