Saat menemukan benda itu, para tentara segera melepaskan IED, dan membawanya keluar dari gedung dan kemudian diledakkan.
"Ini sangat berbahaya," kata Letnan Kolonel Emmanuel Garcia dari Satuan Tugas Bersama Operasi Ranao.
Baca: Singapura Tawarkan Drone untuk Bantu Tentara Filipina di Marawi
Data Joint Task Force Marawi menunjukkan, sebagian besar korban luka-luka, dan bahkan kematian yang terjadi selama konflik bersenjata di Marawi disebabkan IED.
Hingga kini, sekitar 600 bangunan belum dibersihkan di daerah pertempuran utama.
"Mereka juga menggunakan bensin dan juga LPG," ujar Brigadir Jenderal Ramiro Rey dari Satuan Tugas Bersama Operasi Ranao.
Baca: Rekonstruksi Marawi, Arsitek Dunia Asal Filipina Beri Bantuan Gratis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.