Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemogokan di Sri Lanka, Tentara Diterjunkan untuk Distribusi Minyak

Kompas.com - 26/07/2017, 14:18 WIB

KOLOMBO, KOMPAS.com - Sri Lanka mengerahkan tentara dan polisi untuk mendistribusikan bahan bakar, saat pekerja minyak menggelar aksi mogok, Rabu (26/7/2017).

Pemogokan yang didukung partai oposisi sayap kiri Sri Lanka, merupakan tanggapan atas penjualan aset negara oleh pemerintah.

Pemerintah berdalih memerlukan modal asing untuk mengembangkan infrastruktur di negara itu.  

Saham tersebut, seperti diberitakan AFP, akan dijual kepada pihak China dan India.

Para tentara dikirim ke dua titik distribusi utama milik negara di Ceylon Petroleum Corporation (CPC) di dekat Ibu Kota Kolombo, dan mulai memulihkan persediaan bahan bakar yang menipis.

"Distribusi minyak bumi telah dinyatakan sebagai layanan penting dari tengah malam," kata sebuah pernyataan pemerintah.

"Mereka yang tidak melapor untuk tugas hari ini akan dianggap telah mengosongkan pos mereka."

"Tentara telah membantu polisi dalam memberikan keamanan ke dua pusat distribusi minyak," kata Jurubicara Militer Roshan Seneviratne kepada AFP.

"Kami juga memberikan jaminan keamanan kepada mereka yang telah melaporkan pekerjaan untuk mengembalikan pasokan."

Pemogokan telah memicu kekhawatiran krisis bahan bakar, hingga menimbulkan antrean panjang mobil dan truk.

Serikat pekerja CPC, mengatakan, mereka tidak akan kembali bekerja sampai pemerintah membatalkan rencana penjualan saham.  

Pemerintah setempat sebelumnya mengaku akan mengembangkan sebuah depot minyak dunia yang tidak terpakai pada Perang Dunia II di Pelabuhan Trincomalee di timur laut.

Proyek itu akan direalisasikan bersama sebuah perusahaan milik negara India.

Selain itu, otoritas Sri Lanka berniat membentuk kemitraan dengan perusahaan China untuk mengembangkan Pelabuhan Hambantota yang merugi, termasuk tangki penyimpanan minyaknya.

Pemerintah menyelesaikan kesepakatan senilai 1,12 miliar dollar AS untuk menjual saham mayoritas ke perusahaan milik negara China, Merchants Port Holdings pada hari Selasa.

Kesepakatan itu akan ditandatangani pada hari Sabtu mendatang.

Baca: Lagi, AL Sri Lanka Selamatkan Gajah yang Hanyut di Laut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com