Serikat pekerja CPC, mengatakan, mereka tidak akan kembali bekerja sampai pemerintah membatalkan rencana penjualan saham.
Pemerintah setempat sebelumnya mengaku akan mengembangkan sebuah depot minyak dunia yang tidak terpakai pada Perang Dunia II di Pelabuhan Trincomalee di timur laut.
Proyek itu akan direalisasikan bersama sebuah perusahaan milik negara India.
Selain itu, otoritas Sri Lanka berniat membentuk kemitraan dengan perusahaan China untuk mengembangkan Pelabuhan Hambantota yang merugi, termasuk tangki penyimpanan minyaknya.
Pemerintah menyelesaikan kesepakatan senilai 1,12 miliar dollar AS untuk menjual saham mayoritas ke perusahaan milik negara China, Merchants Port Holdings pada hari Selasa.
Kesepakatan itu akan ditandatangani pada hari Sabtu mendatang.
Baca: Lagi, AL Sri Lanka Selamatkan Gajah yang Hanyut di Laut
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan