Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS: ISIS Masih Jadi Kekhawatiran Utama

Kompas.com - 20/07/2017, 15:59 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Serangan teror dan kematian terkait teror menurun tahun lalu meskipun upaya untuk menjatuhkan kelompok teror Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) dan jaringan kelompok teror Iran yang disponsori negara tidak banyak mengurangi kemampuan mereka.

Dalam laporan tahunan tentang terorisme global yang dirilis Rabu (19/7/2017), Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan, serangan teror di seluruh dunia turun sebesar 9 persen dari tahun 2015 sampai 2016, sementara jumlah korban tewas turun 13 persen.

Namun pejabat AS memperingatkan, ISIS tetap menjadi "organisasi teroris paling mampu di dunia pada tahun 2016," yang membantu mendorong peningkatan lebih dari 20 persen serangan di Irak dibandingkan tahun 2015.

Baca: Setelah Mosul Direbut Kembali, Berakhirkah Perang Melawan ISIS

Mereka juga memperingatkan, ISIS terus menggunakan operasinya sendiri sambil mengeksploitasi wilayah yang tidak memiliki pemerintahan seperti di Libya, Somalia, Yaman, Nigeria timur laut, bagian dari Semenanjung Sinai di Mesir, dan wilayah perbatasan Afganistan-Pakistan.

"ISIS bertanggung jawab atas lebih banyak serangan dan kematian dari kelompok pelaku lainnya pada tahun 2016," kata Justin Siberell, koordinator anti teroris Departemen Luar Negeri AS, dengan menggunakan salah satu dari banyak akronim untuk kelompok teror tersebut.

Di Capitol Hill, senator dari kedua belah pihak menyatakan optimisme hati-hati bahwa kemajuan sedang dibuat dalam perang melawan ISIS, setelah sebuah briefing tertutup oleh pejabat tinggi pemerintah, termasuk Menteri Pertahanan, James Mattis dan Menteri LN Rex Tillerson.

Baca: Rebut Masjid Agung Nuri di Mosul, Irak Nyatakan ISIS Sudah Hancur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com