Trump dan Putin Gelar Pembicaraan "Rahasia" di Hamburg

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Gedung Putih membenarkan Presiden AS Donald Trump melakukan dua kali pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Meski pertemuan kedua yang digelar di sela-sela KTT G20 di Jerman itu tak diketahui publik, tetapi Gedung Putuh membantah telah merahasiakannya.

Konfirmasi Gedung Putih disampaikan setelah pemberitaan media mengenai pertemuan tersebut semakin gencar.

Seorang pejabat Gedung Putih menggambarkan interaksi itu sebagai sebuah "percakapan singkat", bukan merupakan sebuah "pertemuan (resmi) kedua".

Baca: Kremlin Bersuara soal Pertemuan Anak Donald Trump dan Pengacara Rusia

Seorang penerjemah Rusia hadir dalam pertemuan tersebut, ujar pejabat itu, karena penerjemah AS dalam acara makan malam itu tidak dapat berbahasa Rusia.

Pembicaraan itu pertama kali dilaporkan Ian Bremmer, presiden Eurasia Group yang berbasis di AS dalam sebuah laporan berkala untuk kliennya.

Pejabat Gedung Putih menambahkan, tuduhan yang menyebut pemerintah telah berupaya menyembunyikan pertemuan kedua itu merupakan tudingan palsu, jahat, dan absurd.

Dalam cuitannya Trump mengatakan: " Berita palsu tentang makan malam rahasia dengan Putin adalah 'sakit'. Seluruh pemimpin G-20 dan pasangan diundang kanselir Jerman. Media mengetahuinya!"

Hubungan kedua pemimpin tersebut tengah dalam sorotan di tengah tuduhan kolusi antara pemerintah Rusia dan tim kampanye Trump.

Intelejen AS yakin Rusia membantu Trump dalam pemilihan presiden tahun lalu, yang kemudian dibantah Rusia. Trump juga telah berulang kali membantah adanya kolusi dengan pemerintah Rusia.

Pertemuan kedua terjadi dalam acara makan yang tertutup dalam KTT G-20 di Hamburg pada awal pekan ini.

Baca: Rusia Janjikan Trump Jr Materi yang Bisa Diskreditkan Hillary

Ketika itu Presiden AS datang sendirian, dan Putin didampingi penerjemah resminya dalam pertemuan yang disebut media AS berlangsung selama setidaknya satu jam.

Satu-satunya versi Gedung Putih soal hal yang dibahas dalam pertemuan itu hanya bersumber dari Presiden Trump, karena tidak ada pejabat AS yang hadir dalam percakapan kedua itu.