BEIJING, KOMPAS.com - Seorang pejabat tinggi Partai Komunis China mengatakan, anggota partai harus melepaskan kepercayaan dan agama yang mereka peluk.
"Anggota partai seharusnya tak memiliki kepercayaan agama, yang merupakan aturan bagi seluruh anggota partai," kata Wang Zuoan, direktur Badan Negara Urusan Keagamaan (SARA).
"Anggota partai haruslah seorang Marxis ateis, mematuhi aturan partai, dan memegang teguh keyakinan partai,' tambah Zhang lewat artikel yang dimuat Qiushi Journal, majalah resmi Komite Sentral Partai Komunis.
Baca: Xi Jadi Pemimpin Inti Partai Komunis, Setara dengan Mao dan Deng
Para para pejabat partai yang memeluk agama, masih kata Wang, harus melepaskan keyakinannya dan mereka yang menolak akan diganjar sanksi dari partai.
Wang menambahkan, petinggi partai juga dilarang mendukung atau terlibat dalam kegiatan keagamaan dengan mengatasnamakan pembangunan ekonomi atau keberagaman.
Wang menambahkan, banyak kekuatan asing yang menggunakan agama untuk menginfiltrasi China.
Selain itu, ekstremisme dan kegiatan keagamaan ilegal muncul di sejumlah daerah yang menurut Wang membahayakan keamanan dan stabilitas nasional.
"Sangat penting untuk selalu diingatkan bahwa anggota partai tak boleh memeluk agama. Sebagian orang yang mendukung keyakinan beragama dalam partai sama saja dengan melecehkan nilai-nilai partai yang berbasis dialektika materialisme," kata Zhu Weiqun, ketua Komite Etnis dan Keagamaan Partai Komunis China.
Kepada harian Global Times, Selasa (18/7/2017), Zhu mengatakan,sekali saja nilai-nilai partai rusak maka kesatuan dan kebijakan dasar partai terkait masalah keagamaan akan hancur.
Baca: Anggota Partai Komunis China Dilarang Gabung Klub Golf
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.