KIEV, KOMPAS.com - Kelompok pemberontak pro- Rusia, Selasa (18/7/2017), mengumumkan berdirinya negara baru yang menurut mereka akan menggantikan Ukraina.
Negara baru itu akan dibentuk usai sebuah referendum dan disebut bernama Malorossiya. Nama ini digunakan di zaman Tsar yang berarti "Rusia Kecil" dan mencakup semua wilayah Ukraina modern saat ini.
Sebuah konstitusi yang dibuat pemimpin pemberontak Alexander Zakharchenko menyebut semua perwakilan dari negara Donetsk dan Lugansk serta beberapa daerah lain sepakagt untuk membentuk negara baru sebagai penerus Ukraina.
Dokumen yang dirilis kantor berita kelompok separatis itu mengatakan, Donetsk akan menjadi ibu kota negara baru ini sementara status Kiev akan diturunkan menjadi pusat "sejarah dan budaya".
Baca: Mobil Meledak, Komandan Pemberontak Ukraina Tewas
Sementara itu, pemimpin Republik Rakyat Lugansk Vladimir Degtyarenko membantah ikut serta dalam rencana itu.
Degtyarenko juga mengungkapkan keraguannya terkait keputusan ini. Demikian dilaporkan Degtyarenko pusat informasi Lugansk.
"Keputusan semacam ini hanya bisa diambil jika didasari keinginan rakyat. Selain itu, saat ini kami sedang memenuhi kesepakatan Minks dan tak ada alternatif untuk itu," kata Degtyarenko.
Pengumuman mengejutkan itu langsung dikecam pemerintah Kiev yang sudah sejak 2014 terlibat dalam konflik bersenjata melawan pemberontak yang mengakibatkan setidaknya 10.000 orang tewas.
Presiden Ukraina Petro Poroshenko dengan tegas menyatakan, pemerintahannya akan memulihkan kedaulatan atas kawasan Donbass dan Crimea.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan