Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/07/2017, 20:21 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

NEW DELHI, KOMPAS.com - Para anggota parlemen India, Senin (17/7/2017), akan memilih presiden baru negeri itu.

Uniknya, dua kandidat presiden yaitu Ram Nath Kovind, kader Partai Bharatiya Janata (BJP) dan pesaingnya Meira Kumar dari Partai Kongres, sama-sama berasal dari kasta terendah dalam sistem kasta Hindu, yaitu Dalit.

Namun, Ram Nath Kovind diprediksi akan merebut kursi presiden yang biasanya didominasi politisi Partai Kongres.

"Jika tak ada masalah, maka Ram Nath Kovind yang akan terpilih menjadi presiden," kata Praful Patel, pemimpin kelompok oposisi Partai Kongres Nasionalis (NCP).

Baca: Terkait Pemilu, MA India Larang Politisi Usung Isu Agama dan Kasta

PM Modi ada di antara mereka yang paling pertama memberikan suara dengan menggunakan pulpen khusus dengan tinta berwarna merah muda.

Penggunaan pulpen khusus ini memang dilakukan komisi pemilihan umum untuk memastikan pemilihan berlangsung dengan bersih. Hasil pemilihan presiden ini baru akan diumumkan pada Kamis (20/7/2017).

"Pemilihan presiden kali ini sangat bersejarah. Inilah kali pertama tak satu pun partai memberi komentar buruk terhadap kandidat rival," ujar PM Modi lewat akun Twitter-nya.

Dalam sistem politik India, perdana menteri memiliki wewenang eksekutif yang amat besar, tetapi presiden bisa mengirim kembali sejumlah undang-undang ke parlemen untuk dievaluasi.

Presiden juga memainkan peran sebagai penasihat dalam prosesn pembentukan pemerintahan.

Para pengamat mengatakan, jika Kovind (71) memenangkan pemilihan presiden ini maka Modi akan semakin mengukuhkan kekuasaanya dan mendapatkan dukungan politik dengan mengirim pesan penting ke kelompok Dalit, yang dulu merupakan komunitas yang dikucilkan.

Kasta Dalit, yang berjumlah sekitar 200 juta di negeri dengan penduduk 1,3 miliar ini merupakan komunitas paling miskin di India dan termarjinalisasi dari masyarakat.

Meski perlindungan hukum semakin baik, diskriminasi terhadap kasta Dalit terus terjadi. Masih banyak anggota kasta Dalit yang sulit mendapat akses pendidikan atau kesempatan lain untuk memajukan diri.

Di hari pemilihan presiden, media India mengabarkan, seorang buruh berkasta Dalit tewas dikeroyok warga dengan kasta lebih tinggi.

Baca: Nikahi Pria Beda Kasta, Perempuan Ini Dibakar Kakak Kandungnya

Dengan jumlah yang menjadi 200 juta orang, maka kelompok Dalit ini bisa menjadi pendukung utama BJP dalam pemilihan umum 2019.

Apalagi, hampir seluruh umat Muslim India yang berjumlah 14 persen dari seluruh populasi negeri itu tidak menyukai BJP yang berhaluan kanan.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com