Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Didesak Bebaskan Istri Liu Xiaobo

Kompas.com - 16/07/2017, 11:53 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com – Australia, Minggu (16/7/2017), mendesak China untuk mengakhiri status tahanan rumah kepada Liu Xia, istri dari peraih Hadiah Nobel Perdamaian Liu Xiaobo, yang minggu meninggal dalam status tahanan karena kanker hati.

Liu Xiaobo (61) dipenjarakan selama 11 tahun pada tahun 2009.  Namun, beberapa waktu lalu Liu jatuh sakit karena terkena kanker hati stadium akhir, demikian dilaporkan Reuters.

Aktivis ternama China itu meninggal karena kegagalan organ hati, Kamis (13/7/2017), di rumah sakit di Shenyang, kota di bagian timurlaut China, tempat ia mendapat perawatan kanker hati.

Baca: China Dikritik setelah Liu Xiaobo Meninggal dalam Status Tahanan

Istrinya, Liu Xia, yang berada dalam status tahanan rumah berada di rumah juga mengambil gangguan kesehatan. Kondisinya terus memburuk selama beberapa minggu ini di rumah sakit.

"Kami meminta pemerintah China untuk mencabut larangan perjalanan bagi istrinya dan membebaskannya dari tahanan rumah," kataa Menteri Luar Negeri Julie Bishop kepada Australian Broadcasting Corp.

Pada Sabtu, Zhang Qingyang, seorang pejabat China di kota Shenyang di timur laut, mengatakan bahwa janda Liu "saat ini bebas", menambahkan bahwa, sebagai warga negara China, hak Liu Xia  akan dilindungi, namun dia tidak mengungkapkan keberadaan istri Liu Xiaobo itu.

Komentar Australia itu kemungkinan akan mengesalkan China, yang telah bersuara keras kepada negara-negara Barat yang mengomentari sikap Beijing yang mengabaikan Liu Xiaobo.

Baca: China Hapus Kenangan soal Liu Xiaobo, Abu Jasadnya Dilarung di Laut

Para pemimpin dunia sebelumnya telah menyuarakan keprihatianan serius terhadap China dan ada juga yang mengkritik Beijing, setelah Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, Liu Xiaobo, meninggal dunia dalam tahanan di bawah pengawasan rumah sakit.

Hampir dapat diduga, Beijing takkan marah menghadapi komentar Australia yang menuntut agar China membebaskan Liu Xia dan mencabut larangan bepergian ke luar negeri.

Australia bergantung pada China sebagai mitra dagang terbesarnya, namun Beijing mencurigai adanya hubungan militer yang karib antara Canberra dengan Washington.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com