Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Hapus Kenangan soal Liu Xiaobo, Abu Jasadnya Dilarung di Laut

Kompas.com - 16/07/2017, 08:00 WIB

SHENYANG, KOMPAS.com - Abu jasad Liu Xiaobo (61), yang disebut pembangkang oleh China dan peraih Hadiah Perdamaian Nobel dilarung di laut pada Sabtu (15/7/2017), kata Liu Xiaoguang, saudara lelaki Liu.

Perlarungan itu disebut sebagai langkah yang dilukiskan oleh seorang teman keluarga sebagai usaha untuk menghapus kenangan tentang Liu, sebagaimana dilaporkan Reuters.

Dalam jumpa pers yang disiapkan pemerintah, saudara tua Liu Xiabao, Liu Xiaoguang menyampaikan terima kasih beberapa kali kepada Partai Komunis China atas kepeduliannya atas "situasi khusus" yang dialami pembangkang itu.

"Mengapa Liu Xia tidak datang kesini? Kesehatannya sangat lemah saat ini," kata Liu Xiaoguang, yang duduk di antara penerjemah bahasa Inggris dan pejabat pemerintah Shenyang. “Maka dia tidak bisa datang ke sini. Sangat disayangkan."

Liu meninggal karena kegagalan organ hari pada Kamis (13/7/2017) di sebuah rumah sakit di Shenyang, kota di bagian timurlaut China, tempat ia mendapat perawatan kanker hati.

Baca: China Dikritik setelah Liu Xiaobo Meninggal dalam Status Tahanan

Pegiat hak asasi manusia itu memperoleh izin untuk dirawat tatapi tidak dibebaskan, atau masih dalam status sebagai tahanan rumah sehingga keinginan keluarga untuk berobat keluar negeri tak diizinkan Beijing.

Liu telah ditahan selama 11 tahun pada 2009 karena "menyulut subversi terhadap kekuasaan negara" – demikian kata Breijing - setelah membantu membuat petisi yang dikenal dengan nama "Piagam 08" yang menyerukan reformasi politik.

Jandanya, Liu Xia, berada dalam tahanan rumah sejak suaminya meraih Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2010, tetapi diizinkan mengunjunginya di penjara sekali sebulan. Wanita itu tak pernah secara resmi didakwa melakukan kejahatan.

Penguasa lampaui imajinasi

Setelah berbicara sekitar 20 menit, Liu Xiaoguang dikawal oleh dua wanita tak dikenal, menyalakan sebatang rokok di mulutnya, dan tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan dari wartawan yang mengelilinginya.

Pemerintah Beijing kemudian memperlihatkan kepada wartawan gambar-gambar abu tersebut dilarung di laut dari sebuah kapal.

Tetapi teman dekat dan yang juga pembangkang Hu Jia mengatakan motivasi di belakang pelarungan abu itu ialah "tak ada lagi untuk mengingatnya di tanah China" dan pendukung tidak dapat menciptakan tempat untuk memberikan penghormatan kepadanya.

Baca; Jasad Pembangkang China Liu Xiaobo Dikremasi di Shenyang

"Kami tahu kampung halaman Liu Xiaobo ialah Beijing, rumah spiritualnya disini, kecintaannya juga ditemukan di sini," kata dia seperti dilaporkan Reuters.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com