Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Peternakan Babi Bernilai Rp 120 Miliar, Ditolak

Kompas.com - 13/07/2017, 23:00 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com - Proyek peternakan babi intensif bernilai 12 juta dollar Australia atau sekitar Rp 120 miliar, di negara bagian New South Wales, akhirnya ditolak.

Sejak awal, rencana itu sudah mendapat tentangan kuat dari publik.

Peternakan Blantyre Farms dari Kota Young, mengajukan izin untuk membangun peternakan yang akan memelihara 25.000 babi.

Lokasi peternakan itu berada di dekat Harden, atau sekitar 341 kilometer dari dari Ibu Kota Sydney.

Dalam masa pengajuan izin, masuk pula 5.000-an pandangan publik, yang sebagian besar menentang proyek itu.

Pertimbangan utama dari penolakan itu adalah soal kelestarian lingkungan.  

Rencana itu menemui kebuntuan ketika Otoritas Perlindungan Lingkungan, dan Kantor Lingkungan dan Perlindungan Purbakala mengatakan, peternakan itu bakal menyebabkan polusi air, tanah, dan udara.

Pemerintah setempat lalu menggelar pertemuan publik pada Selasa malam lalu.

Otoritas mendapatkan masukan dari warga masyarakat. Ada 40 orang berbicara, baik yang mendukung, maupun menentang rencana peternakan itu.

Akhirnya, para Rabu malam, otoritas yang berwenang resmi menolak permohonan izin tersebut.  

Salah seorang administratur kota, Wendy Tuckerman mengatakan, dia tidak memiliki pilihan lain kecuali menolak permohonan itu.  

Penentang lega

Salah satu pihak yang menentang peternakan tersebut, Julia Atkin dari Cunningham Valley Action Group mengaku lega dengan putusan ini.

Dia menilai keadilan telah terwujud di wilayah itu.  

Atkin mengatakan, pihak yang mengajukan izin tidak bisa memberikan jaminan bahwa peternakan itu tidak akan mengganggu lingkungan sekitar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com