Pada Agustus 2015, secara kontroversial Sentsov dinyatakan terbukti merencanakan serangan teror di Rusia.
"Para pembunuhan Nemtsov menerima hukuman yang sama seperti Oleg Sentsov, yang tak membunuh siapapun. Itu yang perlu Anda semua ketahui dari sistem peradilan Rusia," kata Yashin lewat akun Twitter-nya.
Nemtsov adalah mantan deputi perdana menteri Rusia yang sekaligus pengkritik paling keras terhadap berbagai kebijakan Presiden Vladimir Putin.
Perlawanannya terhadap pemerintah kerap membuat Nemtsov menjadi sasaran kelompok pro-Kremlin.
Sebelum tewas, Nemtsov mengatakan, sudah lama dia menjadi sasaran peretasan, penyadapan, dan kampanye hitam berbagai media pro-pemerintah.
Boris Nemtsov (55) tewas ditembak pada 27 Februari 2015, beberapa jam setelah memberikan wawancara di sebuah stasiun radio.
Dalam wawancara itu Nemtsov mengecam kebijakan Presiden Putin yang disebutnya gila dan agresif.
Sehari sebelumnya Nemtsov juga memimpin aksi unjuk rasa yang memprotes keterlibatan Rusia dalam konflik Ukraina dan mengecam krisis ekonomi dalam negeri.
Baca: Tokoh Oposisi Rusia Ditembak Saat Bersama Perempuan Ukraina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.