Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bintang Tamu Tampil Pakai Kaus Hitler, NHK Terpaksa Minta Maaf

Kompas.com - 13/07/2017, 17:21 WIB

TOKYO, KOMPAS.com - Maverick Takafumi Horie, mantan taipan internet di Jepang yang mengenakan kaus bergambar Adolf Hitler dalam sebuah acara bincang-bincang di televisi, menyulut kemarahan warga.

Jaringan televisi NHK selaku pelaksana siaran itu pun harus meminta maaf atas kejadian tersebut.  

Maverick Takafumi Horie adalah pebisnis yang mendirikan penyedia layanan Internet terkenal, Livedoor.

Dia menghabiskan hampir dua tahun masa hidupnya di penjara, karena melakukan kecurangan keuangan, sebelum dibebaskan pada tahun 2013.

Baca: Rumah Kelahiran Hitler Resmi Jatuh ke Tangan Pemerintah Austria

Horie muncul sebagai tamu dalam acara talkshow "Gogo Nama", Rabu lalu.

Seperti diberitakan AFP, pengusaha "dotcom" itu tampil mengenakan kaus hitam bergambar karikatur wajah diktator Nazi, dengan simbol perdamaian di samping kata-kata "No War".

Meskipun NHK menyinggung pesan "anti-perang" dalam kaus itu, namun citra Hitler tetap menuai banyak kritik warga.

"Kaus itu tidak sesuai karena ini membangkitkan Hitler," kata seorang pemirsa seperti dikutip Jurubicara NHK.

"Meskipun dikatakan 'no war', saya tidak mengerti mengapa dia memakainya," kata pemirsa lainnya.

Penyiar NHK meminta maaf kepada publik akibat ketidaknyamanan yang terjadi. Permohonan maaf itu disampaikan langsung di penghujung program acara tersebut.

Horie, yang menulis sebuah buku berjudul "Perjuangan Saya" - yang mengingatkan juga pada buku Hitler "Mein Kampf", melontarkan komentar lewat akun Twitter-nya.

Dia menyebut para pihak yang mengkritik kaus yang dipakainya memiliki pikiran yang lemah.

"Saya mengenakan kaus bergambar Hitler yang berteriak 'no war', lengkap dengan simbol perdamaian ini berkali-kali. Tapi baru saat ini jadi masalah," tulis dia.

"Ada begitu banyak orang yang tidak mengerti humor."

Tindakan dan komentar bertema pro-Nazi di Jepang telah memicu kontroversi dan kritik.

Meskipun mereka yang dikritik biasanya cenderung disalahkan karena ketidaktahuan dan bukan karena niat jahat.

Baru bulan lalu, bank sentral Jepang harus menyampaikan permintaan maaf, setelah salah satu pejabatnya memuji kebijakan ekonomi Hitler.

Baca: Puji Kebijakan Ekonomi Hitler, Bank Sentral Jepang Minta Maaf

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com