Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Cara Mengalahkan Ekstremisme dan Islamofobia

Kompas.com - 13/07/2017, 11:16 WIB

"Seperti yang pernah disebutkan oleh Nicolas Henin, yang pernah disekap kelompok ISIS, pandangan kelompok ini adalah bahwa umat Muslim tidak dapat hidup berdampingan dengan orang lain.”

Baca: Sadiq Khan, Mengalahkan Isu Sektarian

“Setiap harinya mereka mencari bukti-bukti ini sebagai alasan untuk melakukan serangan. Dan orang-orang yang membenci Islam ini menjadi alasan kuat mereka," tambah Mehdi.

"Aksi teror yang mengatasnamakan Islam dan politisi yang anti Islam sama-sama memiliki satu tujuan, yakni ingin membuat Anda takut, cemas, benci, dan marah."

Karenanya, menurut Mehdi, warga dunia sebaiknya tidak takut, tidak menjadi frustasi. Mehdi menganggap Australia memiliki potensi menjadi panutan untuk mencari solusi ini.

"Australia bisa menjadi contoh bagi negara-negara barat, untuk urusan imigrasi dan integrasi, terlepas dari kegagalan, yang menurut Human Rights Watch, karena tidak dapat memenuhi standar pencari suaka," ujar Mehdi.

"Tetapi integrasi bisa berjalan di Australia ... di saat pemimpin konservatif dari Inggris hingga Perancis dan Jerman menyatakan multikultur sudah tidak jaman lagi atau bahkan mati, pemimpin konservatif di Australia layak dapat pujian karena menyatakan Australia sebagai, 'masyarakat multikultur paling sukses di dunia'."

Baca: Pertikaian Lukai Nurani

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com