Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djibouti Dijadikan Pangkalan Militer Pertama China di Luar Negeri

Kompas.com - 13/07/2017, 06:41 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Kapal-kapal yang mengangkut tentara China tengah berlayar ke Djibouti di Tanduk Afrika untuk mendirikan pangkalan militer pertamanya di luar negeri.

Kapal-kapal tersebut pada Kamis (13/7/2017) sudah dalam perjalanan menuju Djibouti setelah bertolak dari Zhanjiang, Provinsi Guangdong, Selasa (11/7/2017).

Media pemerintah China, Xinhua, yang melaporkan pemberangkatan kapal-kapal itu tidak merinci jumlah kapal atau jumlah tentara yang dikirim ke Djibouti.

Juga tidak disebutkan pula kapan pangkalan militer tersebut akan dioperasikan.

Otoritas China mengatakan, pangkalan militer yang akan berfungsi sebagai pangkalan pendukung itu akan digunakan untuk kepentingan penjaga perdamaian dan bantuan kemanusiaan di kawasan Afrika dan Asia Barat.

Baca: China Menggurita di Afrika

Ditambahkan pangkalan juga akan digunakan untuk kerja sama militer, latihan angkatan laut dan misi penyelematan.

Selama tahun-tahun terakhir, China telah menggenjot investasi di Afrika dan sekaligus meremajakan militernya.

Pangkalan militer China di Djibouti dilaporkan disepakati setelah diadakan "perundingan yang bersahabat" antara kedua negara.

Laporan-laporan sebelumnya menyebutkan pembangunan pangkalan dimulai tahun lalu.

Pangkalan ini dinilai sebagai langkah China untuk meningkatkan kehadirannya di Afrika.

Pendirian pangkalan militer di Djibouti diperkarakan merupakan bagian dari upaya China untuk meningkakan kehadiran di wilayah Afrika.
EPA Pendirian pangkalan militer di Djibouti diperkarakan merupakan bagian dari upaya China untuk meningkakan kehadiran di wilayah Afrika.
Pembangunan pangkalan militer di Djibouti membuat India khawatir akan peningkatan pengaruh China di kawasan Samudra Hindia.

Djibouti, negara kecil di Tanduk Afrika, dipilih karena lokasinya terletak di dekat rute pelayaran yang sibuk.

Negara itu juga dianggap sebagai negara yang stabil di kawasan yang pada umumnya bergolak.

Pada 2015, dalam KTT negara-negara Afrika, China berjanji akan mengucurkan dana investasi 60 miliar dollar AS atau sekitar Rp 802 triliun untuk pembangunan Afrika.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com